Rindu yang Tertahan di Rutan Salemba
Jakarta - Pukul 11.30 WIB, Bel Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, berbunyi kencang pertanda jam besuk habis. Nyaringnya bersahutan dengan tangisan anak-anak yang ada di ruang tunggu Rutan Salemba.
Salah satu anak, Latifa, terus menangis saat harus berpisah dengan ayahnya. Anak berusia empat tahun itu tidak mau turun dari gendongan sang ayah, meski sudah dibujuk oleh ibunya, Aprilia.
Satu jam bercengkrama dengan sang ayah rupanya tak cukup bagi Latifa untuk melepas rindu. Aprilia berniat mengunjungi suaminya pada sesi dua.
"Masih kangen sama ayahnya. Makanya saya mau masuk lagi, antri lagi dari awal buat besuk sesi dua," kata Aprilia pada Metrotvnews.com, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2016).
Aprilia datang bersama kedua putrinya yang masih balita, Latifa, 4, dan Nazwa yang masih berusia satu bulan.
Wanita berusia 32 tahun itu membawa bayinya untuk pertama kali ke Rutan Salemba. Ia ingin memperlihatkan putri keduanya itu pada suaminya.
Jakarta - Pukul 11.30 WIB, Bel Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salemba, Jakarta Pusat, berbunyi kencang pertanda jam besuk habis. Nyaringnya bersahutan dengan tangisan anak-anak yang ada di ruang tunggu Rutan Salemba.
Salah satu anak, Latifa, terus menangis saat harus berpisah dengan ayahnya. Anak berusia empat tahun itu tidak mau turun dari gendongan sang ayah, meski sudah dibujuk oleh ibunya, Aprilia.
Satu jam bercengkrama dengan sang ayah rupanya tak cukup bagi Latifa untuk melepas rindu. Aprilia berniat mengunjungi suaminya pada sesi dua.
"Masih kangen sama ayahnya. Makanya saya mau masuk lagi, antri lagi dari awal buat besuk sesi dua," kata Aprilia pada Metrotvnews.com, Jakarta Pusat, Senin (11/7/2016).
Aprilia datang bersama kedua putrinya yang masih balita, Latifa, 4, dan Nazwa yang masih berusia satu bulan.
Wanita berusia 32 tahun itu membawa bayinya untuk pertama kali ke Rutan Salemba. Ia ingin memperlihatkan putri keduanya itu pada suaminya.
Mereka datang dari Sunter, Jakarta Utara dengan menggunakan transportasi umum. Aprilia membawa beberapa makanan kesukaan suaminya seperti semur, ikan, dan mie instan.
Untuk menjamin keamanan, seluruh pengunjung harus melewati lima tahap pemeriksaan. Pertama, memeriksan identitas pengunjung, kedua, pengecekan ulang.
Lalu, scan sidik jari dan foto. Keempat, pemeriksaan barang bawaan, dan kelima pemeriksaan melalui metal detector. Setelah melewati serangkaian pemeriksaan, Aprilia dan pengunjung lainnya dipersilakan masuk ke ruang tunggu.
Di ruangan yang tidak terlalu besar itu, sudah banyak keluarga lain yang bercengkerama dengan para tahanan. Ada pula yang makan bersama, bercerita, dan berpelukan dengan anak-anaknya.
"Kangen banget sama anak-anak, soalnya mereka terakhir ke sini sebelum puasa," kata salah satu tahanan narkoba Rutan Salemba.
Hawa panas dan sumpek tidak jadi penghalang bagi keluarga dan tahanan untuk bertemu dan berlama-lama. Bahkan, hingga waktu besuk habis, mereka masih tetap di dalam ruangan.
"Tunggu diusir sama petugasnya saja baru keluar. Habis gimana, namanya juga kangen sama bapak," kata seorang anak, Fikri.(LDS)
Sumber : Metrotvnews.com