RRI Banjarmasin Siaran Langsung Dari Lapas Anak Martapura

Martapura, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Martapura Kalimantan Selatan kedatangan tamu dari Radio Republik Indonesia (RRI) Banjarmasin. Kedatangan RRI Banjarmasin ini untuk siaran langsung selama satu jam  dari ruang kunjungan Lapas Anak Martapura, Kamis (5/2). Dialog interaktif  dengan pendengar RRI   bertajuk “ Banjar Realita “ itu  disiarkan  secara nasional , dan di relay secara nasional pada  acara  “ sambung rasa “ melalui pro 3 RRI berjaring nasional . Acara yang bertema peran Lapas terhadap Warga Binaan itu dimulai  pukul 09.00 WITA, dengan  narasumber Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv Pas ) Kalimantan Selatan ,Harun Sulianto, Kalapas Anak Martapura, Lenggono Budi dan Kepala RRI Banjaramsin Soleman Yusuf. Kalapas Anak martapura, Lenggono ,menjelaskan pembinaan  keaksaraan, kepribadian dan keterampilan bagi warga binaan. Serta keadaan over kapasitas di Lapas, “ Lapas kami ini  ,  Lapas  three in one, karena ada napi anak, napi  dewasa pria  serta  napi wanita,“ ujar  Lenggono yang disambut  tawa Warga Binaan. Kadiv Pas  Kalsel, Harun mengatakan , jumlah napi dan tahanan di Kalsel sekitar  6500 orang, daya tampung hanya untuk 2025 orang, jadi  over kapasitas  sekitar 325 persen  “Untuk itu   telah  diberikan   Pembebasan Bersyarat (PB) kepada 1.234 napi, Cuti Bersyarat (CB) untuk 934 napi,  Cuti Menjelang Bebas( CMB ) bagi 59 napi  dan Remisi  kepada 1900 napi  , sehingga napi lebih cepat bebas, juga ada potensi penghematan uang negara sekitar Rp. 8,9 milyar,” jelas Harun. Ketika pendengar menanyakan, mengapa ada napi melarikan diri, harun menjelaskan pertanyaan dari pendengar radio nasional tersebut. “Secara teoritis  pemenjaraan itu menimbulkan derita , napi lari itu karena menghindari derita itu,“ ungkap Harun. Saat ditanya apakah jika ada mantan napi yang melanggar hukum lagi berarti kegagalan Lapas. Menurut  Harun  bahwa disemua negara residivisme itu ada, di  Jepang sekitar 4 persen , dan di Australia sekitar 3 persen dari jumlah napi yang ada, “ di Kalsel napi/tahanan sekitar 6500 orang , jumlah residivis tidak sampai 50 orang , berarti secara presentasi masih dibawah Jepang dan Australia,“ lanjut Harun dengan diplomatis. Kepala RRI Banjarmasin, Soleman  Yusuf , mengapresiasi pembinaan di  Lapas Anak Martapura, terutama saat band  anak didik lapas  membawakan  lagu wajib Pemkab Banjar berjudul  Martapura. “Semoga kedepan RRI bisa melatih warga binaan untuk menjadi pembawa acara, sehingga dapat jadi bekal jika bebas nanti,“ kata pria asli Sumsel yang baru sebulan tugas di Kalsel itu. (SP)   Kontributor : Risma Ima