
Prosesi pembukaan penandatanganan kerjasama antara STIKAP dan Lapas Kelas IIA Pekalongan, kemarin. MUHAMMAD HADIYAN / RADAR PEKALONGAN |
WONOPRINGGO - Kerjasama antara Sekolah Tinggi Agama Islam Ki Ageng Pekalongan (STIKAP) dengan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekalongan resmi dilakukan. Hal ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) oleh kedua belah pihak di kampus STIKAP Wonopringgo, kemarin (7/5). Selain untuk mengembangkan pendidikan keagamaan, kerjasama ini juga mewadahi riset-riset yang dilakukan serta kegiatan magang mahasiswa di lingkungan Lapas.
Selain dihadiri oleh pihak STIKAP dan Lapas, ke

Prosesi pembukaan penandatanganan kerjasama antara STIKAP dan Lapas Kelas IIA Pekalongan, kemarin. MUHAMMAD HADIYAN / RADAR PEKALONGAN |
WONOPRINGGO - Kerjasama antara Sekolah Tinggi Agama Islam Ki Ageng Pekalongan (STIKAP) dengan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekalongan resmi dilakukan. Hal ini ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) oleh kedua belah pihak di kampus STIKAP Wonopringgo, kemarin (7/5). Selain untuk mengembangkan pendidikan keagamaan, kerjasama ini juga mewadahi riset-riset yang dilakukan serta kegiatan magang mahasiswa di lingkungan Lapas.
Selain dihadiri oleh pihak STIKAP dan Lapas, kegiatan tersebut, juga dihadiri Ketua YMI Wonopringgo H M Anwar Khan SAg, mahasiswa STIKAP serta tokoh-tokoh masyarakat.
Dalam kegiatan penandatanganan MoU antar dua lembaga tersebut, Panitia Penyelenggara, Mutamam. menyatakan, kerjasama antar lembaga ini termotivasi dari peristiwa mantan narapidana yang menjadi ustad. “Setelah keluar dari penjara, ada mantan narapidana menjadi aktivis masjid dan bahkan disebut ustad oleh masyarakat karena religiusitasnya. Karena penasaran, akhirnya diadakan penelitian, setelah dilakukan studi literatur, ternyata paradigma di dalam lapas sudah berubah, yakni dengan mengedepankan pendidikan,†ujar Mutamam.
“Oleh karena itu, diharapkan, penandatangan nota kesepakatan ini, untuk pengembangan pendidikan keagamaan, kerjasama yang mewadahi riset, serta kegiatan magang mahasiswa di Lapas,†imbuhnya.
Sementara Ketua STIKAP Pekalongan, Drs H Rozikin Daman MAg, berharap, dengan adanya kerjasama tersebut, dapat menambah keberkahan untuk STIKAP maupun Lapas dalam melaksanakan tugas negara. “Semoga kami bisa memberikan pendidikan agama kepada narapidana. Oleh karena itu, kami ucapkan terimakasih, semoga kerjasama ini dapat memberikan keberkahan untuk bangsa dan negara,†tutur Rozikin.
Ketua Lapas Kelas IIA Pekalongan, Dr Suprapto BcIP SH MH yang saat itu ditugaskan memberikan kuliah umum kepada para audien, menjelaskan, kegiatan ini tentu berkaitan dengan pembinaan dan pelaksanaan dengan ditandai penandatanganan MoU. “Tadi juga sempat disinggung bahwa, adanya pembinaan tidak lepas dari peran para pembina. Di Lapas, kami juga ada pendidikan secara terpadu untuk narapidana,†ungkapnya.
“Sehingga, diharapkan, sikap narapidana dapat berubah lebih baik usai keluar dari lapas, dan dapat berkontribusi di tengah masyarakat,†terang Suprapto. (yan)
Sumber : radarpekalonganonline.com