Upaya Rutan Kudus Biar Enggak Ribut Gara-gara Agama

Kudus – Warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Negara Kelas IIB mempunyai cara biar rukun beragama satu sama lain. Mengingat di dalam rutan, ada beragam agama yang dianut penghuni. Ya, mereka mengikuti Seminar Lintas Agama yang diselenggarakan, di rutan, Rabu (13/1/2016). Acara yang menggandeng dari beberapa tokoh agama tersebut juga menyediakan sesi tanya jawab seputar agama yang ada di Indonesia. Serta permasalahan umat beragama. Kepala Rutan Kelas IIB Kudus Masjuno mengatakan, acara ini untuk memberikan pemahaman warga binaan supaya bisa saling menghormati, dan menghargai pemeluk agama lain. Dari pantauan MuriaNewsCom, para tokoh lintas agama yang hadir jadi pembicara Moh Rosyid dosen STAIN Kudus, Romo Suparno dari Desa Kutuk Kecamatan Undaan mewakili Agama Budha, Sri Muryani dari tokoh Katolik Kudus, serta tokoh Kristen Kudus Herin Kahadi Jayanto. “Setidaknya bila ada acara ini, maka warga binaan bisa mempunyai pengetahuan berbangsa dan bernegara

Upaya Rutan Kudus Biar Enggak Ribut Gara-gara Agama
Kudus – Warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Negara Kelas IIB mempunyai cara biar rukun beragama satu sama lain. Mengingat di dalam rutan, ada beragam agama yang dianut penghuni. Ya, mereka mengikuti Seminar Lintas Agama yang diselenggarakan, di rutan, Rabu (13/1/2016). Acara yang menggandeng dari beberapa tokoh agama tersebut juga menyediakan sesi tanya jawab seputar agama yang ada di Indonesia. Serta permasalahan umat beragama. Kepala Rutan Kelas IIB Kudus Masjuno mengatakan, acara ini untuk memberikan pemahaman warga binaan supaya bisa saling menghormati, dan menghargai pemeluk agama lain. Dari pantauan MuriaNewsCom, para tokoh lintas agama yang hadir jadi pembicara Moh Rosyid dosen STAIN Kudus, Romo Suparno dari Desa Kutuk Kecamatan Undaan mewakili Agama Budha, Sri Muryani dari tokoh Katolik Kudus, serta tokoh Kristen Kudus Herin Kahadi Jayanto. “Setidaknya bila ada acara ini, maka warga binaan bisa mempunyai pengetahuan berbangsa dan bernegara yang baik. Khususnya terhadap kehidupan beragama,” ujarnya. Dengan kegiatan ini, maka para warga binaan juga bisa disatukan pemahamannya. Lanjut Masjuno, seperti halnya musik dangdut. Meskipun bunyinya berbeda beda, akan tetapi bila disatukan akan menimbulkan irama yang mendayu-dayu. (Edy Sutriyono/Akrom Hazami) Sumber : murianews.com  

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0