Ada Cantrik Ramadan di Lapas Cikarang

Cikarang, INFO_PAS - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) klas III Bekasi, Toro Wiyarto terus berupaya meningkatkan pendidikan keagamaan bagi wargabinaannya. Terlebih momen bulan ramadhan tahun ini dengan mengangkat para Cantrik Ramadan di Lapas yang dipimpinnya. "Istilah cantrik biasa kita temui dalam cerita pewayangan. Cantrik itu artinya orang berguru kepada orang yang pandai atau murid pertapa," ujar Toro ketika ditemui INFO_PAS di ruang kerjanya, Senin (27/6). Lapas klas III Bekasi atau yang lebih dikenal dengan Lapas Cikarang ini menyelenggarakan kegiatan pesantren ramadhan. Pesantren ramadan yang dibuka sejak 13 Juni 2016 lalu diikuti 105 santri atau wargabinaan. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing. "Masing masing kelompok ini didampingi oleh seorang Cantrik. Cantrik ini lebih senior," imbuh Kalapas yang gemar filosofi Wayang. Ada kelompok Iqra’ 1 (2

Ada Cantrik Ramadan di Lapas Cikarang
Cikarang, INFO_PAS - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) klas III Bekasi, Toro Wiyarto terus berupaya meningkatkan pendidikan keagamaan bagi wargabinaannya. Terlebih momen bulan ramadhan tahun ini dengan mengangkat para Cantrik Ramadan di Lapas yang dipimpinnya. "Istilah cantrik biasa kita temui dalam cerita pewayangan. Cantrik itu artinya orang berguru kepada orang yang pandai atau murid pertapa," ujar Toro ketika ditemui INFO_PAS di ruang kerjanya, Senin (27/6). Lapas klas III Bekasi atau yang lebih dikenal dengan Lapas Cikarang ini menyelenggarakan kegiatan pesantren ramadhan. Pesantren ramadan yang dibuka sejak 13 Juni 2016 lalu diikuti 105 santri atau wargabinaan. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan minat dan kemampuan masing-masing. "Masing masing kelompok ini didampingi oleh seorang Cantrik. Cantrik ini lebih senior," imbuh Kalapas yang gemar filosofi Wayang. Ada kelompok Iqra’ 1 (21 orang), kelompok Iqra’ 2 dan 3 (33 orang), kelompok Iqra’ 4, 5, dan 6 (12 orang), serta kelompok tajwid (39 orang). Para santri ini memulai kegiatan belajar di Masjid At-Taubah Lapas Cikarang dari pukul 09 pagi sampai pukul 11 siang, kemudian dilanjutkan lagi pada pukul 15.30 sampai dengan 16.30. “Saya senang mengikuti pesantren ramadhan ini. Jujur saja, ketika berada di luar, saya belum bisa mengaji, terlalu sibuk bekerja. Disini waktu luang saya manfaatkan untuk belajar membaca Al-Qur’an, walaupun baru Iqra”, ujar Hadi, salah satu warga binaan yang ikut pesantren ramadhan. Para cantrik membantu dan membimbing para santri dengan giat dan semangat, mengingat pada hari Selasa, tanggal 28 Juni 2016 akan diadakan ujian. Pesantren ramadhan ini sendiri akan ditutup pada hari Kamis, 30 Juni 2016. Lebih lanjut Toro Wiyarto,  mengungkapkan bahwa kegiatan ini memang ditujukan untuk menambah pengetahuan agama bagi warga binaan. “Kita harapkan para santri ini nantinya mampu membaca Al-Qur’an dengan baik, sesuai dengan tajwidnya, yang nantinya dapat diajarkan kepada warga binaan yang lain”, pungkasnya. Selain mendapat pelajaran baca tulis Al Quran, para santri Lapas Cikarang juga mendapatkan pelajaran fiqih seperti bimbingan sholat, cara berwudhu, wawasan najis dan bersuci, puasa, zakat, haji. Mereka juga mendapatkan pelajaran tafsir, aqidah dan Akhlak dari para ustadz dan ulama dari Kementerian Agama Kota Bekasi, Yayasan Dompet Duafa, dan dari petugas Lapas. Penulis: Tim Humas Ditjenpas

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0