Atasi Stigma dan Diskriminasi, Lapas Cipinang Dukung Program Pencegahan HIV di Lapas/Rutan

Jakarta, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang dukung kegiatan intervensi peran pemangku kepentingan dan pemberdayaan masyarakat yang digelar di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Cipinang, Selasa (5/11). Program dalam rangka mengeliminasi stigma dan diskriminasi program pencegahan HIV di Lapas dan Rutan ini turut dihadiri dokter dan perawat di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta serta 35 peserta dari unsur Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kader Perbedayaan dan Kesejahteraan Keluarga, serta Palang Merah Indonesia Provinsi DKI Jakarta.
Kepala Lapas Cipinang E. P. Prayer Manik, menegaskan sosialisasi ini dapat meningkatkan kolaborasi lintas sektor demi mencegah penyebaran HIV/AIDS di Jakarta, termasuk area Lapas dan Rutan. “Kami berharap petugas kesehatan, baik dokter atau perawat, bisa memberikan pemahaman dan komunikasi yang baik kepada Warga Binaan dalam penanggulangan pencegahan penularan HIV AIDS," harapnya.
Sebagai salah satu peserta, Sri Rahayu selaku perawat Lapas Cipinang menegaskan komitmennya untuk melaksanakan program ini secara berkesinambungan. "Kami berharap melalui kegiatan ini, para petugas dan Warga Binaan akan lebih memahami pentingnya upaya pencegahan HIV/AIDS. Stigma hanya akan memperburuk kondisi Orang dengan HIV (ODIV) dan kita harus bergerak bersama untuk mengubah cara pandang ini," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, Sri Budi Hindrati Khotimah dari Komisi Perlindungan AIDS Provinsi DKI Jakarta mengatakan kegiatan ini dalam rangka mengeliminasi stigma dan diskriminasi terhadap ODIV sekaligus mencegah penyebaran HIV/AIDS di lingkungan Lapas/Rutan. "Kami berharap nanti dibuat program bersama terkait pencegahan HIV/AIDS di lingkungan Lapas/Rutan," ujarnya.
Pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pemahaman melalui kegiatan ini diharapkan membawa perubahan positif yang berarti, baik dalam hal kesehatan maupun kesejahteraan sosial bagi Warga Binaan yang terinfeksi HIV. Dengan adanya kegiatan intervensi ini, diharapkan pula tercipta lingkungan Pemasyarakatan yang lebih inklusif dan bebas dari diskriminasi, sejalan dengan Panca Carana Laksya Pemasyarakatan, yaitu memastikan penyelenggaraan fungsi Pemasyarakatan berjalan dengan baik dan senantiasa menunjukan peningkatan dari waktu ke waktu. (IR)
Kontributor: Lapas Cipinang
What's Your Reaction?






