Bapas Pati Jalin Kerja Sama Dengan 12 Pokmas Peduli Pemasyarakatan

Bapas Pati Jalin Kerja Sama Dengan 12 Pokmas Peduli Pemasyarakatan

Pati, INFO_PAS – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Pati mengundang 12 Kelompok Masyarakat (Pokmas) Peduli Pemasyarakatan untuk menandatangani kerja sama, Jumat (21/2). Mereka adalah Kamar Dagang dan Industri Kabupaten Pati, Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Sukmara Indonesia, Takmir Masjid Al-Abror IPHI Kabupaten Pati, Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Aisiyah Kalinyamatan Kabupaten Jepara, Instansi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Al-Ma’la Grobonga, peternakan ayam petelur Agus Priyanto, Pusat Pengembangan Anak (PPA) IO-0916 Ngudi Utomo Juwat, Women Child Crisis Center, CV. Swastika Globe, PPA IO-0914 Siwi Kinasih Tlogowungu Kabupaten Pati, Pondok Pesantren Al-Istianah, dan Pengacara Edi Gunawan Teguh.

Kepala Bapas Pati, Giyanto, menjelaskan tujuan mengundang Pokmas Peduli Kemasyarakatan adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengentaskan, khususnya klien Pemasyarakatan, sebagaimana tujuan Sistem Pemasyarakatan, yakni menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidananya sehingga dapat diterima kembali lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.

"Bapak/ibu kami hadirkan di sini menandatangani jalinan kerja sama dan memberikan bimbingan, baik kepribadian, kemandirian, layanan hukum dan kemasyarakatan lainnya sesuai bidang masing-masing,” jelas Giyanto.

Ia pun mengajak seluruh pokmas untuk menyampaikan “uneg-uneg”-nya. “Mari kita saling berdiskusi dan bicarakan sama-sama. Kalau ada yang perlu dikoreksi dalam perjanjian tersebut, nanti dapat dikoreksi. Kita betulkan sama-sama,” ucap Giyanto.

Salah satunya datang dari Bantolo dari CV. Swastika Globe yang merupakan mantan pilot yang bergerak di bidang kewirausahaan serta telah memberikan pembekalan kepada Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. “Kerja sama saya dengan Bapas Pati untuk mengajarkan klien agar memiliki keterampilan usaha sehingga akan diperoleh keuntungan oleh kedua belah pihak,” jelas Bantolo.

Peserta pokmas lainnya, Murdiyanti dari Women Child Crisis Center mengungkapkan ia sudah di Pati sejak tahun 2013 dan pihaknya selalu menawarkan diri kepada pemerintah untuk bekerja sama mengentaskan Anak, namun belum ada yang mengajak. Padahal kalau ada yang mengajak kerja sama, ia tidak keberatan dan siap untuk membantu.

“Saya percaya yang berada di sini tidak berpikir tentang keuntungan. Marilah kita bergandengan tangan, mempersembahkan apa yang kita mampu dan punya. Di tempat kami ada beberapa divisi, seperti divisi pengaduan, divisi pendampingan, divisi advokasi, divisi keagamaan, dan divisi pemberdayaan. Kami juga sudah mempersembahkan banyak hal, seperti perempuan-perempuan yang dipasung akhirnya dapat lepas,” terang Murdiyanti.

Atas kehadiran mitra Pokmas Peduli Pemasyarakatan, Bapas Pati pun menyampaikan apresiasi. Mereka tidak hanya mempunyai rasa kepedulian yang tinggi, tetapi juga ingin mengembalikan klien bapas agar dapat hidup layak di masyarakat, mempunyai keahlian, mempunyai pekerjaan, serta mempunyai kemampuan untuk menghidupi diri dan keluarganya.

“Semoga dengan kehadiran rekan-rekan pokmas dapat membuka hati kami selaku Pembimbimbing Kemasyarakatan untuk berjuang bersama-sama meningkatkan rasa peduli terhadap klien agar dapat hidup secara wajar dan menjadi warga yang bertanggungjawab. Tidak hanya terhadap diri sendiri, tetapi juga keluarga dan masyarakat,” pungkas Giyanto.

 

 

Kontributor: Bapas Pati

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0