Bapas Yogyakarta Optimalkan TI Dalam Pelaksanaan Tugas Selama WFH

Bapas Yogyakarta Optimalkan TI Dalam Pelaksanaan Tugas Selama WFH

Yogyakarta, INFO_PAS – Layanan publik di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Yogyakarta tetap berjalan di tengah wabah Coronavirus disease (COVID-19). Layanan pembimbingan, pengawasan, dan bimbingan kemandirian tetap dilakukan lewat dalam jaringan (daring), sistem informasi dan teknologi, penggunaan akun sosial media, serta aplikasi Bapas Yogyakarta “Sibango” yang bisa diakses melalui telepon seluler atau komputer.

Kepala Urusan Kepegawaian Bapas Yogyakarta, Dian Dwi Pantoro, mengatakan pelayanan publik tidak boleh lumpuh saat wabah COVID-19 sebagai bukti hadirnya negara untuk melayani warganya. Ia mengakui sumber daya aparatur berkurang karena ada kebijakan Work From Home (WFH), namun kebijakan WFH sudah tepat karena di saat wabah seperti ini keselamatan dan kesehatan adalah prioritas utama.

Meski begitu, WFH tidak boleh disalahartikan. WFH bukan berarti libur, apalagi liburan. “WFH berarti tetap harus kerja. Hanya tempat kerjanya saja yang secara fisik berpindah. Tidak harus berpakaian seragam dinas saat WFH, tapi yang lain-lain seharusnya tetap. Utamanya pada sisi target dan sasaran kinerja. Pengawasan terhadap kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) pun tetap bisa dilakukan,” jelasnya.

Dian mengungkapkan sistem pengawasan kinerja pegawai terpantau dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian untuk mengetahui pegawai pada hari itu mengerjakan tugasnya atau tidak. “Penerapan tugas piket dan penjadwalan manual pun tetap berjalan dalam kondisi wabah COVID-19 demi mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bapas Yogyakarta, Muhammad Ali Syeh Banna, mengatakan WFH menjadi momentum untuk mengukur efektivitas penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik yang sejak lama digaungkan, baik dari sisi keandalan teknologi informasi, tata kelola birokrasi, dan kemudahan layanan kepada pengguna. Apalagi Bapas Yogyakarta mempunyai aplikasi "Sibango" yang memudahkan pengguna jasa, terutama klien, bisa mengakses informasi bimbingan serta informasi mengenai integrasi dan program Bapas Yogyakarta.

Selain itu, sistem pengawasan dan pembimbingan secara daring selalu dilakukan. Adanya call center khusus selama COVID-19 juga memudahkan klien baru untuk bisa mengakses informasi tentang prosedur pelayanan, apel, serta bimbingan.

“Pekerjaan-pekerjaan administratif ASN mutlak harus dikerjakan saat WFH dengan memanfaatkan teknologi informasi. Begitu juga dengan rapat-rapat koordinasi. Telah banyak aplikasi yang memfasilitasi pertemuan secara daring. Kuncinya ada pada komitmen dan disiplin diri ASN. Mau tidak memanfaatkan WFH untuk bekerja sungguh-sungguh di rumah,” tegas Ali.

Ia menilai tantangan menuju birokrasi modern adalah penggunaan teknologi mengingat usia pegawai Bapas Yogyakarta hampir 70% di atas 50 tahun. “Alhamdulillah, komitmen dan semangat untuk memenuhi target kinerja tetap dijalankan. Terbukti dengan proses pendampingan dan hasil pelaporan tetap berjalan sesuai jadwal,” puji Ali.

Walau pemerintah telah resmi memperpanjang masa WFH, kinerja dan pengabdian birokrasi tidak boleh berhenti, bahkan di tengah wabah COVID-19 sekalipun. Pemerintah sudah tepat memberikan perlindungan bagi ASN melalui WFH. Kini, giliran ASN yang harus menjawab kepercayaan pemerintah dan masyarakat.

“Caranya tetap all out bekerja walau dari rumah. Berikan yang terbaik bagi masyarakat kapan pun, dimana pun, dan dalam situasi apa pun. Hanya dengan cara seperti itu birokrasi kita akan bertransformasi menuju birokrasi berkelas,” pungkas Ali.

 

 

Kontributor: Bapas Yogyakarta

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0