Deradikalisasi Humanis, Lapas Cipinang Tanamkan Harapan Baru bagi Napiter

Jakarta, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pembinaan Narapidana tindak pidana terorisme (Napiter). Hal ini diwujudkan melalui penyelenggaraan Konseling Kelompok dalam Program Deradikalisasi Tahap Rehabilitasi Bidang Psikologi, Kamis (21/8).
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk menumbuhkan kembali nilai kemanusiaan, kebangsaan, dan cinta damai di kalangan Napiter.
Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, menegaskan bahwa deradikalisasi bukan sekadar rutinitas formal, melainkan ikhtiar kebangsaan untuk mengembalikan jati diri Warga Binaan.
“Program deradikalisasi adalah ikhtiar kemanusiaan dan kebangsaan untuk meneguhkan kembali jati diri setiap Warga Binaan sebagai insan beriman, berakal sehat, dan cinta tanah air. Lapas Cipinang berkomitmen mendukung program BNPT RI dengan pendekatan humanis, edukatif, dan kolaboratif,” tegas Wachid.
Pelaksanaan deradikalisasi di Lapas Cipinang dilakukan secara menyeluruh. Napiter diarahkan mengikuti beragam kegiatan positif, seperti membaca di perpustakaan, menonton dokumenter kebangsaan, mengikuti kelas bahasa asing, hingga seminar motivasi diri. Rehabilitasi juga diperkuat melalui konseling keagamaan, wawasan kebangsaan, dan wawasan hukum dengan dukungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI.
Dalam kesempatan tersebut, Brigjen TNI Sudaryanto, Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT RI, menegaskan bahwa deradikalisasi adalah wujud nyata kehadiran negara.
“Deradikalisasi membuktikan negara hadir bukan hanya untuk menghukum, tetapi juga membimbing. Kita ingin menanamkan kesadaran bahwa ideologi kekerasan tidak memiliki tempat di Indonesia. Warga Binaan harus melihat masa depan dengan optimisme, bahwa mereka masih memiliki peran ketika kembali ke masyarakat,” ujarnya.
Suasana konseling berlangsung interaktif, dengan Warga Binaan terlibat aktif berbagi pengalaman dan membuka diri. Hal ini menumbuhkan optimisme bahwa perubahan ke arah lebih baik benar-benar mungkin terwujud.
Salah seorang pegawai Lapas Cipinang, Syamsul Marif, yang turut mendampingi, mengungkapkan kesannya. “Bagi kami, ini bukan sekadar tugas, tetapi pengabdian. Melihat Warga Binaan mulai terbuka, berani bercerita, bahkan menyatakan komitmen untuk berubah adalah sebuah kepuasan. Semangat perubahan itu terasa nyata,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bukti bahwa pemasyarakatan tidak berhenti pada penghukuman, tetapi juga menghadirkan harapan dan kesempatan kedua bagi setiap Warga Binaan. Hal ini sejalan dengan Core Values Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Bergerak PRIMA, yang menekankan nilai Profesional, Responsif, Inovatif, Modern, dan Akuntabel dalam setiap program pembinaan.
Melalui konseling kelompok ini, Lapas Cipinang menegaskan perannya sebagai garda terdepan dalam memastikan setiap Warga Binaan memiliki ruang untuk memperbaiki diri sekaligus kesempatan untuk kembali menjadi bagian dari bangsa yang cinta damai dan bermartabat. (afn)
What's Your Reaction?






