Deteksi Dini, Warga Binaan Lapas Ambon Jalani Skrining TBC

Deteksi Dini, Warga Binaan Lapas Ambon Jalani Skrining TBC

Ambon, INFO_PASWarga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon jalani skrining Tuberculosis (TBC) pada Kamis (30/10) hingga Jumat (31/10). Skrining yang dilaksanakan mencakup pemeriksaan gejala klinis, tes dahak, dan pemeriksaan radiologi (chest x-ray) untuk mendeteksi dini dan mengendalikan penyebaran TBC di lingkungan Lapas yang rentan terhadap penularan penyakit akibat kepadatan penghuni.

Pelaksanaan program ini melibatkan kolaborasi antara tenaga kesehatan Lapas Ambon, Dinas Kesehatan (Dinekes) Provinsi Maluku, Dinkes Kota Ambon, dan Puskesmas Passo untuk memastikan keberlanjutan perawatan. Ini juga merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait skrining TBC bagi Warga Binaan di sejumlah di Indonesia melalui vendor Cito Putra Utama.

Kepala Lapas Ambon, S. Hendra Budiman, menyatakan komitmennya mendukung akses kesehatan yang setara bagi Warga Binaan “Deteksi dini sangat penting untuk segera memberikan penanganan tepat bagi Warga Binaan yang terindikasi TBC demi mencegah penyakit menyebar luas di antara penghuni Lapas. Kegiatan ini mencerminkan sinergi antara instansi Pemasyarakatan, tenaga kesehatan, dan mitra pelaksana dalam mendukung program nasional eliminasi TBC sekaligus memperkuat sistem kesehatan di lingkungan berisiko tinggi,” ujarnya.

Salah satu Tim Vendor Cito Putra Utama, Doni Eko Nurmawan, menegaskan pentingnya kegiatan ini, "Lapas merupakan lokus prioritas penanggulangan TBC karena faktor kerentanan lingkungan. Skrining ini efektif untuk meminimalisir penyebaran penyakit menular di Lapas dan merupakan langkah strategis untuk mencapai target pemerintah eliminasi TBC tahun 2030,” tuturnya.

Dalam kegiatan tersebt, 367 Warga Binaan telah menjalani skrining di mana 40 orang teridentifikasi sebagai suspek TBC. Mereka akan menjalani pemeriksaan sputum di laboratorium TCM Puskesmas Passo untuk memastikan diagnosis dan memulai pengobatan.

Program ini tidak hanya bertujuan melindungi Warga Binaan, tetapi juga masyarakat. Dengan deteksi dini dan pengobatan tepat, diharapkan memutus mata rantai penularan TBC, baik di Lapas maupun setelah Warga Binaan kembali ke masyarakat.

 

Kontributor: Lapas Ambon

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
1