Ekspansi Hingga Jepang, Korea & USA, Lapas Banyuwangi Teken Perjanjian Kerjasama Dengan Disnakertranperin, BLK dan Oesing Craft

Ekspansi Hingga Jepang, Korea & USA, Lapas Banyuwangi Teken Perjanjian Kerjasama Dengan Disnakertranperin, BLK dan Oesing Craft

Banyuwangi, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) dengan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Perindustrian (Disnakertranperin) Banyuwangi, Balai Latihan Kerja Banyuwangi (BLK), dan Oesing craft Banyuwangi, Kamis (09/24). Tiga lembaga ini akan membantu meningkatkan kemampuan warga binaan melalui pelatihan ketrampilan dalam bidang kerajinan dan usaha lainnya. Selain penandatanganan PKS, Lapas Banyuwangi juga membuka pelatihan pembinaan kemandirian berupa Pelatihan Otomotif, Hidroponik, dan Perikanan.

“Sebanyak 60 Warga binaan kami akan mengikuti pelatihan Bersama tiga stakeholder tersebut,” ujar Kalapas K. Akbar Herry Achyar usai penandatanganan PKS.

Perjanjian itu telah ditandatangani di Aula Lapas dengan disaksikan seluruh jajaran pejabat Lapas. Akbar menyatakan perlunya untuk membangun sinergi dengan instansi lain. "Kita berusaha terus meningkatkan kemampuan warga binaan dengan melakukan sinergi dengan pemerintah daerah, instansi lain dan masyarakat yang punya kompetensi," jelas Akbar.

Kepala Disnakertranperin Banyuwangi, S. Alam Sudrajat menyatakan, PKS ini bisa memberikan dampak positif bagi Pemda Banyuwangi. Utamanya untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Karena dengan pelatihan-pelatihan yang dilakukan akan sangat membantu untuk peningkatan kualitas dari angkatan kerja.

"Selain itu Alam menuturkan,target akhirnya bagaimana
warga binaan setelah mereka keluar dari Lapas ada keterampilan dan keahlian sehingga mereka bisa mandiri bekerja ataupun ikut perusahaan," tegasnya.

"Pelatihan yang kita berikan disesuaikan dengan permintaan pasar. Kita sesuaikan dengan yang diperlukan oleh pasar itu apa," tegasnya.

Sementara itu Kepala BLK Banyuwangi Rusman mendukung kegiatan perjanjian kerjasama ini adalah wujud kolaborasi sinergi antara BLK dan Lapas dalam hal pelatihan kerja bagi warga binaan.

"Rusman akan memaksimalkan kerjasama ini dan menyisihan 1 atau 2 anggaran pelatihan untuk warga binaan Lapas Banyuwangi untuk tahun depan" pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Oesing Craft Banyuwangi Bambang Hariyono mengatakan, situasi pandemi dari sisi bisnis merupakan sebuah peluang. Karena semua negara, baik negara miskin, berkembang, bahkan negara maju saat ini bisnisnya diawali dari nol semua.

Bambang menegaskan, permintaan ekspor handy craft ini banyak permintaan walaupun dalam kondisi situasi pandemi covid 19. Ada 5 Perumahan besar di dunia memakai hasil karya warga binaan Lapas Banyuwangi diantaranya Mitsubishi dan KOWABO dari Jepang, Daiso dan Asung dari Korea Dan Lennox dari USA menurutnya sangat luar biasa.

"Lapas Banyuwangi berkontribusi untuk ekspor Kurang lebih 35 persen dari total ekspor" ujar bambang.

Dia menjelaskan bahwa kolaborasi antara UMKM, Lapas dan masyarakat bisa menopang ekonomi nasional, mendatangkan devisa, meminimalkan pengangguran, meningkatkan ekonomi sehingga meminimalkan resesi nasional.**

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0