Empat Warga Binaan Jalani UN di Dalam Lapas Jombang

Jombang - Sebanyak empat orang Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Jombang harus menjalani Ujian Nasional (UN) di dalam lapas setempat, Senin (4/4/2016). Hal ini terjadi karena mereka terjerat kasus pengeroyokan terhadap temannya sendiri hingga menyebabkan kematian. Keempat warga binaan tersebut adalah NH (18), AW (18), MI (18) dan MA (18). Seluruhnya santri Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan. Mereka harus menjalani ujian di lapas dalam satu ruangan guna mengerjakan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang hari pertama diujikan. Pelaksana Harian (Plh) Lapas Jombang Mudji mengatakan, pihaknya menerapkan perlakuan khusus kepada warga binaan yakni dengan memberikan kesempatan belajar dan mengurangi kegiatan dalam lapas. "Kami juga sampaikan kepada keluarga untuk memberikan buku pelajaran kepada warga binaan agar dapat belajar untuk menempuh ujian nasional. Bahkan sejak kemarin, mereka kami berikan ruangan tersendiri agar mereka fokus belajar," ujarnya

Empat Warga Binaan Jalani UN di Dalam Lapas Jombang
Jombang - Sebanyak empat orang Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Jombang harus menjalani Ujian Nasional (UN) di dalam lapas setempat, Senin (4/4/2016). Hal ini terjadi karena mereka terjerat kasus pengeroyokan terhadap temannya sendiri hingga menyebabkan kematian. Keempat warga binaan tersebut adalah NH (18), AW (18), MI (18) dan MA (18). Seluruhnya santri Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan. Mereka harus menjalani ujian di lapas dalam satu ruangan guna mengerjakan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang hari pertama diujikan. Pelaksana Harian (Plh) Lapas Jombang Mudji mengatakan, pihaknya menerapkan perlakuan khusus kepada warga binaan yakni dengan memberikan kesempatan belajar dan mengurangi kegiatan dalam lapas. "Kami juga sampaikan kepada keluarga untuk memberikan buku pelajaran kepada warga binaan agar dapat belajar untuk menempuh ujian nasional. Bahkan sejak kemarin, mereka kami berikan ruangan tersendiri agar mereka fokus belajar," ujarnya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network). Mudji menambahkan, selain itu pihaknya juga memberikan sebuah ruangan khusus bagi warga binaan untuk melaksanakan ujian nasional agar para pengawas dan tenaga pengajar mampu melaksanakn ujian nasional dengan baik. "Kita harapkan mereka mampu lulus dengan nilai yang terbaik, untuk itu kita prioritaskan dan kita perlakukan khusus bagi mereka," pungkasnya. Sebenarnya, ada enam warga binaan yang mengerjakan UN. Namun yang dua orang warga binaan mengerjakan UN di sekolah masing-masing. Itu karena sekolah mereka menerapkan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Seperti empat lainnya, yang dua itu juga santri PPDU yang terlibat pengeroyokan hingga tewas atas temannya, 27 Februari lalu. Sumber : surya.co.id

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0