Gandeng Bapas Serang, Penghuni Lapas Rangkasbitung Jalani Asesmen
Rangkasbitung, INFO PAS - Puluhan Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Serang berduyun-duyun menuju Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung, Senin (8/3). Bukan tanpa maksud, melainkan untuk melaksanakan tugas sebagai asesor penentu tingkat risiko dan kebutuhan penghuni Lapas Rangkasbitung, baik tahanan maupun narapidana.
Hal ini dilaksanakan sesuai permohonan Kepala Lapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto. Namun, kali ini ia meminta, selain bagi narapidana, asesmen juga dilakukan terhadap tahanan sebagai pendataan tingkat risiko sekaligus penelitian kemasyarakatan (litmas) untuk perawatan tahanan.
“Berdasarkan Sistem Pemasyarakatan, penentuan langkah pembinaan dan perlakuan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan dilakukan penilaian berdasarkan perilaku dan aspek perawatannya. Oleh karenanya, kami awali tahun 2021 ini agar tahapan pembinaan dan pola pembinaan bisa lebih mudah, terarah, dan sistematis menghasilkan output yang berkualitas. Pembinaan menghasilkan karya mewujudkan sumber daya manusia unggul mandiri dan berdaya guna,” harap Budi.
Hal senada diutarakan Kepala Bapas Serang, Cipto Edy. Dari hasil asesmen dan litmas tersebut diharapkan petugas Lapas Rangkasbitung akan lebih efektif dan efisien dalam pengklasifikasian tingkat risiko tahanan serta penanganan kebutuhan perawatan tahanan yang tepat sehingga hasil yang optimalah yang didapatkan Lapas Rangkasbitung.
Kolaborasi ini sendiri bukan yang pertama antara Lapas Rangkasbitung dan Bapas Serang, melainkan untuk terus memperkuat sistem pembinaan berdasarkan Revitalisasi Pemasyarakatan. “Kegiatan ini menjadi pionir kembali. Sudah lama sekali lapas tidak meminta asesmen tahanan dan litmas perawatan. Mudah-mudahan ini terobosan positif,” harap Cipto.
Hal tersebut dibenarkan Yusuf Sulendra, PK sekaligus asesor yang menangani bidang tersebut. “Memang bukan yang pertama dalam hal melaksanakan asesmen bagi tahanan atau litmas perawatan tahanan, tapi untuk pelaksanaan yang diperuntukkan secara keseluruhan bagi tahanan ini adalah yang pertama di seluruh Banten,” terang Yusuf. (IR)
Kontributor: Rahmat Setiawan