GEMAR MEMBACA DI LAPAS PEKALONGAN

Pekalongan, INFO_PAS.  Aktivitas warga binaan yang sedang membaca buku merupakan hal jamak yang ditemui di Lapas Pekalongan. Di salah satu sudut taman dalam Lapas juga terpasang baliho besar bertuliskan : Bacalah ! Hidupkan Kembali Semangat Membaca Kita agar Cerdas dalam Berpikir dan Bertindak. Sejak akhir tahun 2013 lalu, memang terdapat perubahan yang signifikan pada aktivitas ini karena koleksi buku yang ada di Taman Bacaan semakin beragam sejak suksesnya Gerakan Hibah Buku dan bantuan literatur dari Perpustakaan Nasional RI. Kini koleksi buku yang ada di Taman Bacaan mencapai 864 judul. Kepala Lapas Pekalongan Suprapto mengatakan bahwa kegiatan di Taman Bacaan memang sedang diintensifkan. “Selain mengelola Taman Bacaan sendiri, secara rutin juga ada kunjungan Perpustakaan Keliling dari Kantor Arpusda Kota Pekalongan, hal itu juga membantu kami dalam meningkatkan minat baca warga binaan,” kata Suprapto. “Selain itu kami juga mewajibkan seluruh warga binaan yang hendak mengurus PB, CMB, dan CMK agar mendaftar sebagai anggota Taman Bacaan. Strategi ini cukup berhasil sehingga kini anggota Taman Bacaan mencapai 400 orang,” tambahnya. Muhammad Anang Saefulloh, selaku Pengelola Taman Bacaan Lapas Pekalongan mengatakan bahwa untuk variasi kegiatan di Taman Bacaan, tiap bulan pengelola juga rutin memutar film-film edukatif seperti film 5 cm bagi anggota Taman Bacaan yang aktif. “Waktu luang warga binaan di Lapas cukup banyak maka disela-sela waktu luang itu kami ingin warga binaan bisa memanfaatkan untuk hal-hal yang positif, salah satunya dengan membaca, kami berharap dengan membaca buku, warga binaan kami bisa terinspirasi dan termotivasi untuk berubah menjadi manusia yang lebih baik lagi,” harap Anang. Sugiyanto, salah seorang anggota Taman Bacaan mengatakan dirinya bertambah semangat untuk mengunjungi Taman Bacaan karena koleksi bukunya banyak. “Selain koleksinya banyak, kalau saya aktif maka mempunyai kesempatan menonton film, kemarin sewaktu nonton film 5 cm, saya senang sekali karena bisa melihat pemandangan gunung Bromo dengan Ranu Kumbolo-nya dan dari situ saya juga bisa belajar banyak tentang kehidupan,” ungkapnya.