Gitar Lapas Rangkasbitung Mejeng di Hotel Grand Mercure, Kemayoran
Rangkasbitung, INFO_PAS - Gitar akustik hasil pembinaan keterampilan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung kembali menjadi primadona dan dipamerkan di depan khalayak umum. Kali ini, gitar tersebut mejeng dalam gelaran Pembentukan Agen Informasi dan Publikasi Pemasyarakatan, Rabu (19/5) di Hotel Grand Mercure, Kemayoran.
Gitar akustik Lapas Rangkasbitung dipamerkan di Ballroom Magnolia Hotel Grand Mercure, Kemayoran. “Alhamdulillah, produk unggulan pembinaan kami kembali mendapat kepercayaan untuk ditampilkan di hadapan peserta kegiatan. Tentunya kami turut mengaungkan gerakan Cinta Produk Napi. Semoga nantinya gitar ini makin disukai dan dikenal luas masyarakat,” harap Kepala Lapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto.
Ia menjelaskan gitar akustik ini adalah murni buatan WBP. Gitar semakin menjadi primadona setelah April lalu, pada peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan, dimainkan langsung dan mendapat apresiasi musisi nasional, Ariel Noah, dan anggota DPR RI Komisi III, Krisdayanti.
“Setelah ada apresiasi tersebut, kami semakin kebanjiran pertanyaan dan pesanan untuk mendapatkan gitar akustik dari Lapas. Alhamdulillah, menjadi pendorong semangat kami untuk terus membina dan menghasilkan karya yang baik dan membanggakan untuk Pemasyarakatan sebagai bekal bagi WBP setelah bebas,” tambah Budi.
Alhasil Lapas Rangkasbitung kembali mengadakan workshop pembuatan gitar bekerja sama dengan pengrajin gitar Guitars Gore Leuwidamar yang selama ini memberi dukungan dan bimbingan rutin sehingga menghasilkan gitar berkualitas dan mampu bersaing di pasaran. Workshop ini diharapkan mempertajam kualitas hasil gitar agar semua WBP memperoleh keterampilan dan bisa digunakan usai bebas.
"Untuk menciptakan hasil karya yang konsisten dan semakin bagus memang WBP perlu terus mengasah pengalaman dan dilatih," ucap pengrajin Gitar Gore, Ujang.
Ia mengaku bangga menjadi bagian sukses WBP atas hasil karya yang sudah diakui salah satu musisi nasional. Ini bukti mereka punya potensi, tinggal kemauan dan usaha keras saja yang selanjutnya bisa buat mereka lebih sukses, bahkan dari pengrajin gitar sesungguhnya.
"Pesan saya, terus asah kemampuan, tetap teliti, dan terukur dalam melakukan tahapannya. Yang belum mahir agar mengikuti workshop seperti ini dan memperhatikan agar terbiasa. Insyallaah akan mampu semuanya," ujar Ujang. (IR)
Kontributor: Rahmat Setiawan