Griya Abhipraya Pandawa, Upaya Bapas Wonosari Tingkatkan Kapasitas Klien Pemasyarakatan

Griya Abhipraya Pandawa, Upaya Bapas Wonosari Tingkatkan Kapasitas Klien Pemasyarakatan

Wonosari, INFO_PAS - Pembentukan Griya Abhipraya menjadi hal penting. Rumah harapan bagi Klien Pemasyarakatan ini menjadi akselerator peningkatan kualitas, kapasitas, dan moralitas. Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Wonosari yang mempunyai tugas dan peran dalam melakukan pembimbingan pun adakan bimbingan kepribadian dan kemandirian melalui wadah Griya Abhipraya Pandawa, Ponjong, Gunungkidul, Rabu (5/7).

Kegiatan bertema "Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Klien yang Mandiri dan Berdaya" ini diikuti 30 Klien Pemasyarakatan yang terbagi dalam tiga lokus, yakni bimbingan pascarehabilitasi, penyuluhan hukum, dan bimbingan kemandirian pembuatan telur asin. Bapas Wonosari juga bekerja sama dengan Penyuluh Hukum dari Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) D.I. Yogyakarta serta Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) Pemulihan Narkoba Elkana.

Saat membuka kegiatan, Andi Gafriana Mutiah selaku Kepala Bapas Wonosari menegaskan pentingnya bimbingan bagi Klien sebagai langkah terpadu agar mereka tidak melakukan pengulangan tindak pidana dan mampu berdaya. “Sebagai upaya untuk meminimalkan terjadinya pengulangan tindak pidana serta memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan penguatan karakter pribadi Klien Pemasyarakatan, setiap pekannya kami merencanakan adakan bimbingan kelompok di Griya Abhipraya Pandawa,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ferry Harjanti selaku konselor dari Pokmas Pemulihan Narkoba Elkana memberikan penguatan dan konseling kelompok terhadap Klien mantan penyalahguna narkoba mulai dengan menyebut efek yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba hingga konsekuensi hukumnya. "Yang terpenting adalah kita menjaga diri, membentengi diri dari narkoba. Pembelajaran berharga dan guru terbaik adalah pengalaman. Mudah-mudahan rekan-rekan tidak terjerumus dalam kesalahan lagi," pesannya.

Selanjutnya, Penyuluh Hukum Kanwil Kemenkumham D.I. Yogyakarta, Mukarno, berpesan kepada Klien Pemasyarakatan agar berupaya dan berusaha meningkatkan pengetahuan hukum. Semua tindakan pasti akan ada akibat. Apalagi, perbuatan yang melanggar hukum pasti juga ada sanksinya.

"Kami berharap teman-teman Klien ke depannya lebih bermanfaat di masyarakat, berpikir matang sebelum bertindak, dan jalani pembimbingan di Bapas dengan penuh tanggung jawab," pinta Mukarno seraya berpesan agar selalu bijak dalam penggunaan teknologi informasi.

Sementara itu, Dyah Retno Palupi yang merupakan instruktur pembuatan telur asin berharap Klien memperoleh ilmu, pengetahuan, dan keterampilan serta menjadi peluang usaha bagi pengembangan ekonomi. Dyah sendiri sehari-harinya juga bertugas sebagai Asisten Pembimbing Kemasyarakatan (APK) Mahir di Bapas Wonosari.

Di akhir kesempatan, Manajer Program Griya Abhipraya Pandawa, Indiah Respati, mengungkapkan terima kasihnya kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan untuk makin memberdayakan Klien. PK Muda Bapas Wonosari ini berharap program kerja yang telah disusun berjalan lancar hingga akhir tahun.

"Tanpa kita bersinergi dan berkolaborasi, tentu kegiatan tidak bisa berjalan dengan lancar. Semangat, pengorbanan, kerja sama, kerja keras, dan keikhlasan sangat diperlukan. Griya Abhipraya Pandawa PASTI Mumpuni," tegas Indiah.

Sebagai informasi, Bapas Wonosari juga memiliki "Omah Robustus" yang diperuntukan bagi PK/APK untuk berbagi semangat maupun transfer of knowledge kepada Klien sesuai kemampuan yang dimiliki. (IR)

 

Kontributor: Bapas Wonosari

What's Your Reaction?

like
2
dislike
0
love
4
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0