Hadapi Transformasi Digital, Ditjenpas Perkuat TI, Kerja Sama, dan Kehumasan di Jawa Timur
Surabaya, INFO_PAS - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) perkuat kapasitas pengelolaan teknologi informasi dan kehumasan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di Jawa Timur melalui rapat konsolidasi yang dikemas dalam pelatihan Teknologi Informasi (TI) dan Kehumasan. Kegiatan bertajuk Gema Tekforma ini diselenggarakan Direktorat Teknologi Informasi dan Kerja Sama Pemasyarakatan (Tekforma) di Hotel Santika Gubeng, Surabaya, Kamis (18/12) hingga Jumat (19/12).
Direktur Tekforma Ditjenpas, M. Hilal, menegaskan bahwa TI, kerja sama, dan kehumasan memiliki peran strategis dalam mendukung pelaksanaan tugas Pemasyarakatan, terutama di tengah percepatan transformasi digital.
“Teknologi informasi, kerja sama, dan kehumasan menjadi pondasi penting di era digital. Pemasyarakatan, di mana pun berada, harus mampu beradaptasi dan merespons perkembangan tersebut,” ujar Hilal.
Hilal juga menyampaikan bahwa Ditjenpas saat ini tengah mengembangkan Satu Data Pemasyarakatan melalui Pusat Data dan Teknologi Informasi berupa aplikasi arsip digital. Sistem ini dirancang untuk menghimpun dan mengintegrasikan data serta informasi Pemasyarakatan secara terpusat dan berkelanjutan.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Timur, Kadiyono, mendorong seluruh UPT Pemasyarakatan di wilayahnya untuk memanfaatkan pelatihan tersebut secara maksimal.
“Ilmu dan pengalaman yang diperoleh dari pelatihan ini menjadi bekal penting dalam mendukung pelaksanaan tugas Pemasyarakatan di masing-masing unit kerja,” kata Kadiyono.
Ketua Penyelenggara Kegiatan, J.P. Budi Waskito, menjelaskan bahwa pelatihan serupa telah dilaksanakan di lima provinsi sepanjang tahun 2025, yakni Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Riau, dan Jawa Timur.
“Ini merupakan upaya kami untuk menjangkau rekan-rekan di daerah sekaligus memperkuat sinergi pengelolaan TI, kerja sama, dan kehumasan di lingkungan Pemasyarakatan,” tuturnya.
Dalam kegiatan ini, peserta mengikuti pelatihan teknis, sesi berbagi pengalaman, serta diskusi pemecahan masalah terkait pengelolaan data, informasi, kerja sama, dan kehumasan di unit kerja masing-masing.
Selain peserta operasional, para Kepala UPT yang hadir juga mendapatkan pelatihan khusus mengenai strategi menghadapi media dalam situasi krisis, termasuk praktik doorstop di hadapan wartawan. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan jajaran Pemasyarakatan dalam mengelola informasi publik secara profesional, cepat, dan responsif. (fjr/afn)
What's Your Reaction?


