HANDAYANI, Langkah Nyata Lapas Cipinang Wujudkan Layanan Bebas Korupsi

Jakarta, INFO_PAS - Komitmen Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cipinang dalam membangun layanan publik yang bersih, profesional, dan bebas dari praktik korupsi kembali dibuktikan dengan penyelenggaraan Pelatihan Budaya Melayani (HANDAYANI) pada Kamis (5/6). Berkolaborasi dengan BRI Kantor Cabang Rawamangun yang telah teruji dalam memberikan layanan berbasis budaya prima, HANDAYANI bukan sekadarpelatihan rutin, melainkan langkah nyata Lapas Cipinang dalam mendukung agenda reformasi birokrasi dan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi.
Kepala Lapas Cipinang, Wachid Wibowo, menegaskan peningkatan kualitas pelayanan publik harus dimulai dari penguatan sumber daya manusia. “HANDAYANI adalah fondasi dalam membangun budaya pelayanan yang humanis, transparan, dan akuntabel. Budaya melayani tidak bisa dibentuk secara instan, melainkan melalui proses yang konsisten dan kolaboratif,” tegasnya.
“Kolaborasi dengan lembaga yang telah terbukti unggul dalam pelayanan publik, seperti BRI, merupakan langkah strategis untuk menghadirkan perspektif pelayanan prima berbasis kepuasan pengguna layanan ke dalam lingkungan Pemasyarakatan,” tambah Wachid.
Pada kesempatan tersebut, Salshabila Tria Pujy dari BRI Kantor Cabang Rawamangun menekankan pentingnya komunikasi efektif, empati, dan profesionalisme dalam membangun kepercayaan publik. “BRI berkomitmen mendukung lembaga pemerintah, khususnya Lapas Cipinang, dalam membentuk budaya pelayanan yang tidak hanya cepat dan tepat, tetapi juga berintegritas,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Tata Usaha Lapas Cipinang, Lis Susanti, menyampaikan program HANDAYANI telah menjadi program unggulan Lapas Cipinang sejak tahun 2021. HANDAYANI bukan hanya program pelatihan teknis, tetapi juga upaya membangun karakter pelayanan yang berorientasi pada keadilan sosial, penghormatan terhadap hak masyarakat, dan bebas dari praktik koruptif.
“Kami konsisten menyelenggarakan pelatihan ini setiap tahun dengan melibatkan mitra strategis. Ini adalah bagian dari upaya sistematis kami dalam membangun budaya kerja yang bersih dan berintegritas di seluruh lini pelayanan,” jelas Lis.
Pelatihan ini mencakup materi tentang pelayanan prima, etika komunikasi, pengelolaan konflik, dan upaya pencegahan maladministrasi dalam layanan publik. Peserta juga diajak untuk melakukan simulasi interaksi pelayanan berbasis nilai-nilai integritas dan antikorupsi.
Dengan pelatihan ini, Lapas Cipinang kembali menegaskan posisinya sebagai institusi Pemasyarakatan yang progresif dalam mendorong transformasi layanan publik. HANDAYANI menjadi simbol semangat perubahan dari dalam, mulai dari cara melayani yang lebih berempati, transparan, dan berkomitmen penuh terhadap prinsip-prinsip integritas. (IR)
Kontributor: Lapas Cipinang
LIhat selengkapnya
What's Your Reaction?






