Jakarta - Mantan Dirjen Pemasyarakatan (PAS) Handoyo Sudrajat mengungkapkan keluh kesahnya. Salah satu alasan mundurnya ia dari jabatannya adalah karena merasa gagal benahi lembaga pemasyarakatan.
Handoyo berharap Ditjen PAS dapat berdiri sendiri, terpisah dari Kemenkum HAM. Hal tersebut agar pengelolaan Lapas bisa menjadi lebih baik, termasuk dari anggarannya yang tak perlu melalui kementerian.
"Kalau itu kan bukan pendapat saya aja. Itu kan kalau dilihat kembali rekamannya di Polhukam, Deputi kelembagaan Kemenpan itu ibu Rini me‎ngatakan ini solusi efektif definitif jangka panjang. Dari deputi kelembagaan itu," ungkap Handoyo saat menghadiri acara peluncuran buku Evy Amir Syamsuddin di Taman Ismail Marzuki, Jakpus, Rabu (6/5/2015).
Pembentukan Badan Pemasyarakatan Nasional ini disebut Handoyo bukan sebagai perombakan besar-besaran. Pembangunan infrastruktur tidak diperlukan sebab perubahan hanya pada penguatan dan peningkatan kelembagaan.
"Itu kan kelembagaan. Kalau barangnya itu saja. Tapi diberikan penguatan, peningkatan kelembagaannya. Jadi tidak harus membangun baru. Hanya namanya‎ dari Dirjen Permasyarakat jadi Badan Permasyarakatan Nasional," kata Handoyo.
Dalam kondisi seperti ini, menurut Handoyo ada jarak antara Kemenkum HAM sebagai regulator dengan Ditjen PAS sebagai pelaksana. Dengan dibuat sebagai Badan, Ditjen PAS disebut Handoyo akan lebih dekat dengan unit-unit pelayanan terpadu yang ada.
"Kenapa terpisah? Ada jarak jadinya antara Kumham sebagai regulator ‎yang membuat ketentuan-ketentuan dengan permasyarakatan sebagai pelaksana dari ketentuan itu. Jadi kalau ada penyimpangan di permasyarakatan bukan menterinya yang dihantam. Kalau sekarang kan selalu begitu, menterinya yang jadi sasaran," jelas Handoyo.
Wacana perubahan Ditjen PAS menjadi Bapasnas ternyata sudah ada sejak lama. Lalu apakah Handoyo optimis ke depan Bapasnas akan segera terealisasi?
"Sudah belasan tahun tapi tidak pernah berhasil, kemarin itu kan hasil audit BPK, hasil audit kelembagaannya Menpan menyimpulkan seperti itu, kami hanya meninandaklanjuti. Kami menindaklanjuti apa yang dianggap perlu," tutur mantan Plt Sekjen KPK itu.
"Kalau saya optimistis, saya enggak keluar kan. Yang fundamental itu," imbuhnya.
Menurut mantan Menkum HAM Amir Syamsuddin, pembentukan Bapasnas ini juga sempat ia godok. Namun semua masih terkendala pada birokrasi.
"Saya juga sudah lama memikirkan itu tapi tidak mungkin seorang Dirjen atau menteri yang merealisasikannya. Tetap melalui suatu proses, hanya Keppres yang memungkinkan," ucap Amir di lokasi yang sama.
"Pak Handoyo ingin agar rentan kendali pimpinan Dirjen PAS dengan UPT-UPT dia tidak terlalu jauh. Kalau dengan organisasi sekarang ini sulit dia wujudkan cita-citanya," pungkas Amir.
sumber:Â detik.com