Ini Bukti Terampilnya Warga Binaan Lapas Narkotika Karang Intan

Ini Bukti Terampilnya Warga Binaan Lapas Narkotika Karang Intan

Karang Intan, INFO_PAS – Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan terampil menyortir benih ikan lele di kolam bioflok di area Sarana Asimilasi dan Edukasi. Mereka menyortir ikan lele sesuai ukuran agar proses budidaya yang dilakukan bisa lebih cepat dan sesuai dengan ukuran tertentu.

“Kami terus memfasilitasi Warga Binaan dengan berbagai kegiatan produktif, membekali mereka keahlian kemandirian sebagai bekal sebelum kembali ke masyarakat,” terang Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Wahyu Susetyo.

Benih ikan lele yang disortir Warga Binaan berjumlah kurang lebih 8.000 ekor, diklasifikasi ke dalam kelompok ukuran 4-5 cm, dan dipindah ke kolam pembesaran. Proses sortir ini merupakan tahapan yang harus dilakukan untuk suksesnya budidaya ikan lele selain pemberian pakan yang teratur dan perawatan air. 

Tujuan penyortiran adalah membantu proses pertumbuhan ikan agar nantinya bisa optimal sehingga ketika tiba proses panen, ikan lele memiliki ukuran dan hasil maksimal. “Sortir ini juga untuk memisahkan ikan lele yang berukuran lebih besar. Ikan lele sifatnya kanibal, bisa memakan sesamanya yang ukurannya lebih kecil, terutama saat masih anakan seperti ini,” sambung Wahyu.

Pada kegiatan berbeda, Warga Binaan Lapas Narkotika Karang Intan menunjukkan keterampilan lainnya dengan mengolah stik es krim menjadi karya bernilai seni dan ekonomi tinggi. Meski berada di balik tembok Lapas, bukan berarti mereka kehilangan kreativitas dan kesempatan mengekspresikan kebisaan yang mereka miliki.

Pembuatan lampion dan miniatur rumah banjar menggunakan stik es krim yang dipotong dan disusun sesuai yang diinginkan, lalu ditempel menggunakan lem kayu. Miniatur yang sudah jadi mendapat sentuhan pernis agar warnanya lebih cerah dan menarik.

“Di sini mereka bisa berkreasi membuat lampion, miniatur rumah banjar, mobil, dan lainnya,” terang Wahyu.

Ia menambahkan karya yang dibuat WBP tidak kalah dari buatan pengrajin yang ada di luar Lapas. Semua itu tidak terlepas dari peran dan bimbingan petugas dalam mendampingi mereka menjalani pembinaan di bawah seksi kegiatan kerja (giatja).

“Pengerjaan untuk satu karya memerlukan waktu hampir satu pekan mulai dari pemotongan bahan kayu sampai finishing. Setiap karya akan ditampilkan dengan penutup yang terbuat dari kaca agar makin elegan dan lebih bernilai,” ungkap Ibnu, staf seksi giatja.

Karya Warga Binaan ini dapat dibeli untuk dijadikan cinderamata. Pembelian dapat dilakukan dengan datang langsung ke Lapas atau direct message ke akun media sosial Lapas Narkotika Karang Intan. Hasil penjualan akan menjadi komponen Penerimaan Negara Bukan Pajak dan sebagian premi menjadi hak Warga Binaan berupa tabungan yang akan diterima ketika mereka selesai menjalani pidana. (IR)

 

Kontributor: LPN Karang Intan
 

 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0