Kadivpas Sultra Tekankan Pentingnya Sinergi Pemasyarakatan & Kepolisian

Kadivpas Sultra Tekankan Pentingnya Sinergi Pemasyarakatan & Kepolisian

Kendari, INFO_PAS – Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Tenggara, Muslim, menekankan pentingnya membangun sinergi dan soliditas antara jajaran Pemasyarakatan dengan Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara. Muslim juga menekankan pentingnya deteksi dini pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib) serta pencegahan paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi bagi petugas Pemasyarakatan dan Warga Binaan Pemasyarakatan di lingkungan Pemasyarakatan Sulawesi Tenggara.

 

“Dalam mencegah paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi, kami terus memantau dan memberikan bimbingan mental / rohani kepada petugas Pemasyarakatan maupun WBP,” terang Muslim kala menjadi pembicara dalam rapat koordinasi dengan jajaran Direktorat Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polda Sulawesi Tenggara, Kamis (28/1) di Fortune Hotel Kendari.

 

Kadivpas menyampaikan saran kiranya dalam waktu yang tidak terlalu lama Divisi Pemasyarakatan dapat melakukan koordinasi dan kerja sama yang dituangkan dalam bentuk nota kesepakatan dengan Direktorat Intelkam Polda Sulawesi Tenggara. “Semoga lewat koordinasi dan kerja sama ini dapat memperkuat fungsi intelijen dan deteksi dini gangguan kamtib bagi petugas Pemasyarakatan di wilayah Sulawesi Tenggara,” harap Muslim.

 

Dalam kesempatan itu, Direktur Intelkam Polda Sulawesi Tenggara, Kombes Pol. Suswanto, menjelaskan hingga saat ini kepolisian telah melaksanakan langkah-langkah dalam mencegah paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi serta berkoordinasi dengan stakeholder untuk mencegahnya. Selain itu, pihaknya tetap membangun jaringan komunikasi sehingga informasi terkait paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi cepat teratasi. Apalagi perkembangan paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi yang diwujudkan dengan aksi terorisme saat ini menjadi pusat perhatian dunia dan menjadi ancaman keamanan serius di dunia, termasuk Indonesia.

 

Perkembangan tersebut dapat dilihat melalui media sosial yang memiliki kerawanan lebih besar dibandingkan dengan media konservatif karena siapa saja bisa menyebarkan apa saja yang diinginkan. “Kami mengajak masyarakat, mahasiswa, dan pelajar untuk mencegah paham radikalisme, terorisme, dan intoleransi di wilayah Sulawesi Tenggara. Masyarakat harus waspada dan berhati-hati dalam menyebarkan berita yang tidak bisa dipastikan kebenarannya,” pesan Suswanto. (IR)

 

 

Kontributor: Divpas Sultra

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0