Kalapas Cipinang Kembangkan Pasopati, Pedoman Krisis Komunikasi Terintegrasi

Kalapas Cipinang Kembangkan Pasopati, Pedoman Krisis Komunikasi Terintegrasi

Jakarta, INFO_PAS - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas I Cipinang, Wachid Wibowo, diapresiasi Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas), M. Akbar Hadi Prabowo, atas proyek perubahan bertajuk Pasopati (Pedoman Manajemen Krisis Komunikasi Pemasyarakatan Terintegrasi) yang sedang dikembangkan. Apresiasi tersebut disampaikan dalam kegiatan audiensi resmi di ruang kerja Kapusdatin, Selasa (14/10), saat Kalapas Cipinang memaparkan arah dan strategi penerapan sistem komunikasi krisis terintegrasi di lingkungan Pemasyarakatan.

Dalam paparannya, Wachid menjelaskan bahwa Pasopati telah disetujui dalam seminar proyek perubahan (Proper) sebelumnya dan kini memasuki tahap finalisasi menuju penetapan kebijakan nasional.

“Pasopati kami rancang sebagai manajemen krisis komunikasi yang cepat, terukur, dan berbasis data. Tujuannya agar setiap satuan kerja Pemasyarakatan memiliki panduan jelas dalam menghadapi situasi krisis serta menjaga kepercayaan publik melalui narasi tunggal yang akurat,” terang Wachid.

Kapusdatin Kemenimipas, M. Akbar Hadi Prabowo, menyambut positif terobosan tersebut. Ia menilai proyek yang digagas Kalapas Cipinang sangat relevan dengan tantangan komunikasi publik di era digital.

“Pasopati merupakan langkah strategis yang sejalan dengan arah transformasi digital Kemenimipas. Pendekatannya mengintegrasikan koordinasi data, kecepatan respon, dan konsistensi narasi. Jika diterapkan secara nasional, pedoman ini berpotensi menjadi standar baru dalam manajemen krisis komunikasi Pemasyarakatan,” ujar Akbar.

Sebelumnya, Kalapas Cipinang juga telah melakukan audiensi dengan Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Daerah Khusus Jakarta serta Kepala Biro Hukum dan Kerja Sama Kemenimipas, yang menyatakan kesiapan mendukung pengembangan Pasopati menuju penetapan sebagai Keputusan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kepmen Imipas).

Wachid menegaskan, pedoman ini tidak hanya berfungsi sebagai instrumen respons krisis, tetapi juga memperkuat kesiapsiagaan, edukasi, dan pengelolaan risiko komunikasi.

“Kami ingin setiap lini siap sebelum krisis terjadi. Pasopati menjadi panduan operasional agar komunikasi publik Pemasyarakatan lebih cepat, seragam, dan kredibel,” tegasnya.

Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Daerah Khusus Jakarta, Heri Azhari, turut memberikan dukungan penuh.

“Proyek Pasopati merupakan contoh nyata bagaimana proyek perubahan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional dapat menghasilkan solusi berdampak sistemik bagi Pemasyarakatan. Kami siap mendorong agar pedoman ini segera diterapkan secara luas,” ungkap Heri.

Dengan semangat Profesional, Responsif, Integritas, Modern, dan Akuntabel (PRIMA), Lapas Cipinang terus menunjukkan perannya sebagai pelopor transformasi di bidang Pemasyarakatan. Pasopati menjadi simbol perubahan nyata, mengintegrasikan strategi komunikasi, manajemen data, dan koordinasi lintas unit untuk membangun kepercayaan publik terhadap institusi Pemasyarakatan yang transparan, tangguh, dan modern. (afn)

 

Kontributor: Humas Lapas Cipinang

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0