Kasus Penyiraman Bensin ke Kalapas Bukittinggi Berujung Damai

KBRN, Bukittinggi : Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Bukittinggi Muji Widodo mengaku telah memaafkan pelaku yang telah melakukan penyiraman bensin dan pengancaman penembakan yang dilakukan oleh Indra Nelfi, anak buahnya sendiri di ruang kerjanya. Muji Widodo mengatakan, dirinya mau memaafkan anak buahnya itu setelah melihat adanya itikad baik dan tulus, setelah istri pelaku AIPTU Hendri Yeni bersama-sama dengan beberapa rekan-rekan anggota Polwan Polres Bukittinggi mendatangi Muji Widodo di kantornya dengan membawa surat pernyataan dan permohonan maaf dari keluarga pelaku pada minggu lalu. Namun waktu itu, Muji Widodo mengaku belum mau menanggapi surat pernyataan dan permohonan maaf dari keluarga pelaku, dan baru hari Selasa (17/2/2015), Ia mau melihat pelaku di sel tahanan Polres Bukittinggi. “Saya ingin mengecek dan melihat kondisi pelaku, apakah permohonan maafnya tulus dari hati yang paling dalam dan menyesali perbuatan yang telah dilaku

Kasus Penyiraman Bensin ke Kalapas Bukittinggi Berujung Damai
KBRN, Bukittinggi : Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Bukittinggi Muji Widodo mengaku telah memaafkan pelaku yang telah melakukan penyiraman bensin dan pengancaman penembakan yang dilakukan oleh Indra Nelfi, anak buahnya sendiri di ruang kerjanya. Muji Widodo mengatakan, dirinya mau memaafkan anak buahnya itu setelah melihat adanya itikad baik dan tulus, setelah istri pelaku AIPTU Hendri Yeni bersama-sama dengan beberapa rekan-rekan anggota Polwan Polres Bukittinggi mendatangi Muji Widodo di kantornya dengan membawa surat pernyataan dan permohonan maaf dari keluarga pelaku pada minggu lalu. Namun waktu itu, Muji Widodo mengaku belum mau menanggapi surat pernyataan dan permohonan maaf dari keluarga pelaku, dan baru hari Selasa (17/2/2015), Ia mau melihat pelaku di sel tahanan Polres Bukittinggi. “Saya ingin mengecek dan melihat kondisi pelaku, apakah permohonan maafnya tulus dari hati yang paling dalam dan menyesali perbuatan yang telah dilakukan serta tidak akan mengulangi perbuatan yang sama di kemudian hari,” kata Muji Widodo kepada wartawan di kantornya, Selasa (17/2/2015). Dijelaskannya, Selain permintaan mohon maaf dan membuat surat pernyataan, pelaku juga mengajukan permohonan pensiun dini dari PNS, sebab selama ini pelaku sudah tiga kali berurusan dengan pihak kepolisian dalam kasus yang sama. Dan kesemua kasus pelaku berakhir dengan perdamaian. Sementara itu, Istri pelaku AITU Hendri Yeni dihubungi via Handpone menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Muji Widodo beserta pegawai Lapas Kelas IIA Bukittinggi atas perlakuan suaminya selama ini. Seperti diberitakan RRI sebelumnya pada Senin (2/2/2015) lalu, Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIA Bukittinggi Muji Widodo disiram bensin dan ditembak oleh anak buahnya sendiri bernama Indra Nelfi yang menjabat sebagai Kepala Sub Bimbingan Kerja Lapas Klas IIA Bukittinggi. Beruntung Muji Widodo selamat dari semua aksi percobaan pembunuhan itu. Dari penuturan Muji Widodo, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.15 WIB. Awalnya setelah memimpin ucapara rutin di Lapangan Lapas Klas IIA Bukittinggi, dirinya langsung masuk ruangan untuk memeriksa berkas-berkas. Belum lama berada di ruangan, mendadak muncul pelaku yang masuk ke ruangannya dan langsung duduk di hadapan Muji Widodo. Bahkan tanpa basa-basi pelaku mengeluarkan kata keras dan mengancam akan membunuh Muji Widodo, sambil memegang dan melempar sekitar satu liter bensin yang dibungkus plastik bening ke wajah Muji Widodo.(YPA/BCS) Sumber : rri.co.id

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0