Koran Bekas Disulap Menjadi Barang Bernilai Jual

Mamasa, INFO_PAS - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Cabang Rumah Tahanan Negara (Cab. Rutan) Polewali di Mamasa menyulap koran bekas menjadi barang yang bernilai jual. "Walau dalam jeruji besi dengan ruang gerak terbatas namun tak menyurutkan WBP untuk berkreasi dengan karya bernilai tinggi,” ujar Kepala Cab. Rutan Polewali di Mamasa, Amiruddin Kambol, Senin (29/02).

“Dalam memasuki persaingan ekonomi Asean kita dituntut penuh ikut andil dalam program ini, salah satunya kerajinan-kerajinan tangan yang bisa menjadi ekspor unggulan Indonesia. Bukan hanya masyarakat luar, WWBP juga bisa turut andil dalam program ini,” ujar Amiruddin.

“Salah satunya produk yang dihasilkan WBP yaitu pot bunga dengan bahan baku koran bekas yang bisa dipasarkan ke masyarakat luar maupun ekspor ke luar negeri,” tambah Amiruddin.

“Satu buah

Koran Bekas Disulap Menjadi Barang Bernilai Jual

Mamasa, INFO_PAS - Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Cabang Rumah Tahanan Negara (Cab. Rutan) Polewali di Mamasa menyulap koran bekas menjadi barang yang bernilai jual. "Walau dalam jeruji besi dengan ruang gerak terbatas namun tak menyurutkan WBP untuk berkreasi dengan karya bernilai tinggi,” ujar Kepala Cab. Rutan Polewali di Mamasa, Amiruddin Kambol, Senin (29/02).

“Dalam memasuki persaingan ekonomi Asean kita dituntut penuh ikut andil dalam program ini, salah satunya kerajinan-kerajinan tangan yang bisa menjadi ekspor unggulan Indonesia. Bukan hanya masyarakat luar, WWBP juga bisa turut andil dalam program ini,” ujar Amiruddin.

“Salah satunya produk yang dihasilkan WBP yaitu pot bunga dengan bahan baku koran bekas yang bisa dipasarkan ke masyarakat luar maupun ekspor ke luar negeri,” tambah Amiruddin.

“Satu buah pot bunga hias bisa dijual ke masyarakat dengan harga 150 ribu sampai 250 ribu,” imbuhnya.

Selain pot bunga hias, WBP juga membuat kerajinan tangan lainnya dari koran bekas yaitu membuat bingkai foto dan rumah adat Mamasa.

Bertus, salah satu WBP mengungkapkan adanya kendala yang saat ini dihadapi yaitu bahan baku koran bekas dan bahan pendukung lain yang sulit didapat. “Tapi ini tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap berkarya. Saya bersyukur karena koran bekas dan bahan pendukung lainnya sebagian kami dapatkan dari pegawai Cab. Rutan," ungkap Bertus. (JP)

Kontributor : Fauzi Andriansyah

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0