Rangkasbitung, INFO_PAS – Correctional Fair 2018 di Rumah Tahanan Negara Klas IIB Rangkasbitung memasuki fase perlombaan bidang keagamaan, Jumat (6/4). Tak ayal, lantunan ayat-ayat Al Quran darip ara hafidz Al Quran yang tak lain adalah Warga Binaan Pemasyarakatan menggema di Rutan Rangkasbitung.
Kepala Sub Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Rangkasbitung, Dede Ukmartalaksana, mengatakan perlombaan bidang keagamaan ini digelar sebagai salah satu evaluasi kegiatan pembinaan keagamaan sekaligus peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-54 dan Isra Mi’raj Nabi Muhammad 1439 Hijriah.
“Lomba hafidz Quran merupaan evaluasi program pembinaan pondok pesantren (ponpes) sehingga diketahui sejauh mana para santri bisa menyerap ilmu dan mengamalkannya,†ujar Dede yang juga merupakan Ketua Pelaksana Correctional Fair 2018 di Rutan Rangkasbitung.
Sementara itu, pembina Ponpes Rutan Rangkasbitung, Ustad Samsu, menilai digelarnya lomba hafidz Quran ini akan membawa keberkahan bagi kita semua dan berharap para santri bisa mengamalkannya.
[caption id="attachment_59328" align="aligncenter" width="300"] lomba hafidz Al Quran di Rutan Rangkasbitung[/caption]
“Lantunan ayat suci Al Quran akan berdampak positif bagi kita semua. Yang mendengarkan akan merasa nyaman dan yang melantunkan akan menjiwai serta menghayati kebenarnya, Insya Allah kita semua akan mendapat keberkahan dan pahala dari Allah SWT atas niat baik kita hari ini,†harap Ustad Samsu.
Salah satu perwakilan juri dari MUI Lebak, Ustad Asmui, mengatakan para santri binaan setidaknya bisa sama-sama belajar. Tak hanya hafalan, tapi juga mengamalkannya.
“Kriterianya akan kami nilai dari banyaknya surat yang berhasil dilantunkan dan harapan kami bisa berurutan. Selain itu, yang paling penting adalah cara membacanya. Dilihat tajwid dan makhroj-nya. Kalau salah kan harus kami luruskan karena membaca Al Quran tidak boleh salah. Beda cara baca, maka beda makna. Semoga kita semua bisa mengamalkan setiap ayat suci Al Quran yang kita lantunkan,†pesan Ustad Asmui.
Â
Kontributor: Pratamadzyogas