Lapas Ambon Gelar Musyawarah Pembimbing Gudep Sahardjo
Ambon, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon menggelar pembukaan musyawarah pembimbing Gugus Depan (Gudep) Sahardjo, Kamis (25/2). Bertempat di aula Lapas Ambon, kegiatan ini diikuti Ketua Pramuka Kwartir Ranting Baguala bersama pengurus, pembina pramuka Lapas Ambon, serta Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) peserta Pramuka.
Musyawarah dengan motto “Satyaku Ku Darmakan, Darmaku Ku Baktikan” ini diawali dengan laporan ketua panitia, Meky Patty, yang menyebutkan musyawarah yang dilakukan untuk menetapkan rencana kerja Gudep Sahardjo masa bakti 2021-2024 sekaligus memilih Ketua Gugus yang selanjutnya membentuk kepengurusan gudep dan lembaga pemeriksa keuangan gudep.
Selanjutnya, Ketua Pramuka Kwartir Ranting Baguala, Pieter Siahaya, mengungkapkan kebanggaannya mewakili pengurus Kwartir Ranting Bagula. “Ini merupakan kebanggaan bagi kami, telah lahir kembali satu gudep baru yang mana menurut akal sehat saya tidak akan ada gudep di tempat ini, di dalam lapas,” ungkapnya
Ada beberapa yang yang disampaikan Pieter untuk pembina, yakni mereka diminta untuk melakukan pembinaan kepada adik-adik siswa dengan tuntutan dan jiwa kepramukaan agar mereka dapat mengambil arti dan makna perubahan akhlak sehingga ke depan mereka bisa membawa bekal ketika keluar nanti. “Sungguh baik sekali Pramuka yang biasanya kita jumpai di sekolah, dapat kita jumpai juga di dalam lapas. Harapan kami bagi adik-adik peserta agar dapat menerima apa yang diajarkan oleh kakak pembina,” harapnya.
“Kami yakin dan percaya di dalam lapas ini banyak terdapat kegiatan kerja, seperti bengkel maupun pertanian, tetapi ilmu Pramuka yang didapat juga dapat diaplikasikan dalam kegiatan tersebut. Ibaratnya, jika keluar kelak mintalah restu dari kakak pembinaan sebaga bekal di rantau ketika bebas nanti,” tambah Pieter.
Hal senada disampaikan Kepala Lapas Ambon, Saiful Sahri. Ia mengatakan Pramuka baginya adalah sempurna dalam membina dalam kemandirian, akhlak, dan kepribadian serta telah terkonteks dalam Sistem Pemasyarakatan Indonesia yang dibagi dalam pembinaan kemandirian dan kepribadian. “Saya harap WBP mengikuti kegiatan kepramukaan ini dapat menjadi agent of change, menjadi corong Lapas Ambon bahwa pramuka Indonesia ada dan dapat tumbuh di dalam lapas,” harap Saiful.
Banyak agenda yang telah disiapkan. Untuk itu, Saiful berharap pengurus Pramuka di lapas agar terus berkoordinasi dengan pengururs tingkat ranting maupun cabang untuk merancang kurikulum yang nantinya digunakan dalam kegiatan kepramukaan Gudep Sahardjo Lapas Ambon. (IR)
Kontributor: Arwin R.