Lapas Banyuasin Panen Perdana Lele Jumbo

Banyuasin - Budidaya ikan lele menjadi salah satu program pelatihan bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Banyuasin. Pihak lapas berhasil membuktikan keberhasilan budidaya lele sebagai salah satu bentuk pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan. Puluhan kilogram ikan lele berhasil dipanen, setelah sekitar 3 bulan dibudidayakan warga binaan, yang dibina langsung Kepala Lapas Kelas III Banyuasin Herman Sawiran. Panen perdana itu dilaksanakan, Rabu (11/1). Kepada KabaRakyatsumsel.com Herman Sawiran menerangkan, Lapas Banyuasin mempunyai lahan cukup luas yang hanya dihuni rumput liar, setiap sudut hunian narapidana ini selain subur, juga terdapat aliran air yang bila dikelola dengan baik dapat menjadi peluang untuk berbisnis. Melihat kondisi dan peluang Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada ini, kami berinisiatif untuk mengelola lahan itu menjadi lahan pertanian dan peternakan budidaya lele yang dikelola langsung narapida

Lapas Banyuasin Panen Perdana Lele Jumbo
Banyuasin - Budidaya ikan lele menjadi salah satu program pelatihan bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Banyuasin. Pihak lapas berhasil membuktikan keberhasilan budidaya lele sebagai salah satu bentuk pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan. Puluhan kilogram ikan lele berhasil dipanen, setelah sekitar 3 bulan dibudidayakan warga binaan, yang dibina langsung Kepala Lapas Kelas III Banyuasin Herman Sawiran. Panen perdana itu dilaksanakan, Rabu (11/1). Kepada KabaRakyatsumsel.com Herman Sawiran menerangkan, Lapas Banyuasin mempunyai lahan cukup luas yang hanya dihuni rumput liar, setiap sudut hunian narapidana ini selain subur, juga terdapat aliran air yang bila dikelola dengan baik dapat menjadi peluang untuk berbisnis. Melihat kondisi dan peluang Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada ini, kami berinisiatif untuk mengelola lahan itu menjadi lahan pertanian dan peternakan budidaya lele yang dikelola langsung narapidana (napi). “Alhamdulilllah walaupun terdapat berbagai kendala namun hasilnya cukup memuaskan,” kata Herman. Herman berharap, keterampilan bertani dan beternak tersebut diharapkan dapat membantu para napi setelah mereka ‘merdeka’ nanti, dapat insyaf sesungguhnya dengan menjalankan peluang yang telah diajarkan petugas lapas tersebut. “Kita perlu memberi keterampilan kepada para napi agar mereka bisa mandiri. Karena sebagaimana kita tahu bahwa setelah keluar dari LP, mereka biasanya tidak bisa langsung bekerja karena hak-hak mereka masih terputus,” ucap Herman, didampingi Kepala Pengamanan Lapas Reza Purnama. Menurut dia, diberikannya keterampilan budidaya lele kepada napi, karena bisnis ikan tersebut dinilai masih memiliki peluang yang bagus. Kendati hal ini masih dalam tahap uji coba yaitu, hasil budidaya lele dari warga binaan pemasyarakatan (WBP) lapas tersebut, belum dipasarkan. “Saat ini hanya sebatas konsumsi sendiri, untuk warga binaan disini. Kerena disini punya program, warga binaan dalam seminggu sekali mesti memakan ikan sebagai tambahan protein,” tambah dia. Ditambahkan dia, saat ini bibit dan pakan ikan masih dibantu pihak ketiga. Kedepannya pihaknya harap ada andil dari Pemerintah Kabupaten Banyuasin. Karena 95 persen warga binaan adalah warga Banyuasin. “Sejauh ini mamang belum ada andil dari pemerintah. Kedepan kami harap ada bantuan dari Dinas Perikanan dapat membantu bibit, agar kedepannya usaha ini dapat dipertahankan. Harapannya napi yang ada disini semakin terampil dalam membudidayakan ikan lele, setelah menjalani hukuman,” pungkasnya.(adam malik) Sumber : kabarakyatsumsel.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0