Lapas Cek Sarpras Proteksi & Simulasikan Penanganan Kebakaran

Lapas Cek Sarpras Proteksi & Simulasikan Penanganan Kebakaran

Cilegon, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon mengundang tim dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Cilegon untuk melakukan inspeksi sarana dan prasarana (sarpras) proteksi kebakaran di Lapas Cilegon, Rabu (15/9). Tiga personel Damkar Cilegon langsung melakukan pemeriksaan beberapa objek, seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), sensor detector, dan commissioning test fire hydrant.

Adapun hasil dari pemeriksaan, antara lain minimnya jumlah APAR yang tersedia di Lapas Cilegon. Saat ini yang tersedia hanya delapan APAR, seharusnya terpasang satu unit setiap 20 meter.  

“Kami cek satu persatu dan menguji kelayakan sarpras proteksi kebakaran di Lapas. Untuk kondisi hydrant, kekuatan tekanannya normal tetapi, selang hydrant sudah tidak layak pakai dan harus segera diganti agar jika terjadi hal tidak terduga yang menyebabkan kebakaran, bisa dengan sigap digunakan,” ungkap Saepulloh, personel dari Damkar Cilegon.

Kepala Lapas (Kalapas) Cilegon, Erry Taruna, akan segera memenuhi ketersediaan sarpras proteksi kebakaran yang kurang dan segera mengganti sarpras yang rusak. “Pencegahan dan penanggulangan bencana, baik bencana alam maupun kebakaran, menjadi atensi khusus pimpinan. Jangan menunda-nunda untuk melakukan pencegahan dan mitigasi rsiko. Lebih baik mencegah daripada terjadi hal yang buruk. Tugas kita sebagai petugas Pemasyarakatan itu berat karena yang kita jaga itu memiliki nyawa. Untuk itu, jangan bermain-main. Tingkatan kewaspadaan dan kejelian kita dalam menjalankan tugas,” tegas Erry.

Pada kesempatan yang sama dilakukan simulasi pencegahan dan penanganan dini bencana kebakaran bagi seluruh petugas Lapas Cilegon berkolaborasi dengan Dinas Damkar Kota Cilegon. Para petugas mempelajari materi jenis-jenis APAR dan kegunaannya, cara perawatan, metode penggunaan, hingga teknik-teknik memadamkan api, baik secara tradisional menggunakan karung goni basah maupunnya dengan bantuan APAR.

“Mengingat potensi bahaya kebakaran di Lapas cukup tinggi, kami perlu memberikan edukasi terkait penanganan bencana kebakaran sebagai bentuk preventif terhadap terjadinya kebakaran sehingga jika masih dalam skala kecil, pihak Lapas atau petugas Lapas bisa menanganinya,” ujar Saepulloh.

Selain teori, para petugas juga langsung diajarkan praktik pemadamkan api dan secara bergantian mencoba mempraktikkannya. “Cepat, tanggap, dan lugas harus dimiliki seluruh petugas pengamanan. Apabila terjadi hal-hal tak terduga, misalnya kebakaran, jangan panik. Dengan adanya pelatihan ini dapat menstimulasi petugas dalam penanganan dini memadamkan api,” kata Kalapas.

Tak lupa, ia meminta jajarannya secara rutin mengontrol kondisi instalasi listrik dan pengecekan serta perawatan alat-alat damkar di Lapas secara berkala. 

Di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Sambas, simulasi penanganan kebakaran juga digelar bekerja sama dengan Badan Pemadam Kebakaran (BPK) Sambas, Kamis (16/9). Dalam kegiatan tersebut, BPK Sambas menerjunkan tiga pelatih dalam hal penanganan kebakaran.

Kepala Rutan (Karutan) Sambas, Priyo Tri Laksono, menyampaikan simulasi penanganan kebaran sangat penting dilakukan agar apabila terjadi hal serupa, maka petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) juga sudah bisa menangani dengan peralatan yang ada di Rutan. Di Rutan Sambas sendiri sudah ada beberapa APAR dan Fireblock yang ditempatkan di beberapa titi, seperti di gedung kantor, komandan jaga, pos blok hunian, dan lingkungan dapur agar apabila terjadi kebakaran mudah untuk digunakan.

"Dengan adanya simulasi penanganan kebakaran ini diharapkan petugas dan WBP bisa mendapatkan pengetahuan bagaimana cara penanganan kebakaran dengan menggunakan APAR atau alat yang sudah ada di sekitar kita sehingga bisa cepat penanganannya,” jelasnya.

Salah satu petugas damkar memberikan materi, Deni, menjelaskan APAR merupakan alat pemadam kebakaran ringan ketika awal terjadinya kebakaran dengan ruang lingkup yang kecil masih bisa digunakan dengan baik, apalagi kalau terjadi konsleting/arus pendek di ruangan ataupun gedung. Bermacam kebakaran bisa terjadi karena korsleting arus listrik atau kebakaran karena yang terbakar bahan-bahan lainnya. Untuk itu, perlunya memahami asal muasal api.

“Untuk korsleting listrik cara menanganinya tidak boleh dengan air karena ditakutkan masih mengandung aliran listrik sehingga diperlukan sejenis APAR. Apabila yang terbakar bahan lain, bisa digunakan air untuk memadamkan,” urainya.

Dalam simulasi, petugas dan WBP melakukan praktik cara memadamkan api di tong besi dengan APAR maupun karung atau kain basah untuk memadamkannya. Dengan diberikannya pengetahuan cara penanganan kebakaran pada petugas dan WBP Rutan Sambas, diharapkan bisa berguna untuk penanganan pertama sebelum tim damkar datang sehingga bisa dilakukan pencegahan dini apabila terjadi kebakaran.

Di Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan, dilakukan pengecekan sarpras damkar di Lapas bekerja sama dengan Dinas Damkar Kabupaten Pamekasan, Kamis (16/9). "Kemarin kami mendapat kunjungan dari rombongan Lapas Narkotika Pamekasan terkait pengecekan sarpras damkar di sini. Alhamdulillah, hari ini kami bersama empat anggota langsung menindaklanjutinya," ujar Kepala Bidang Dinas Damkar Kabupaten Pamekasan, Tri.

Di tempat terpisah, Kepala Urusan Umum, Syaiful Bahri, mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas atensi dan perhatian Dinas Damkar Kabupaten Pamekasan. "Untuk kondisi masih aman-aman saja,  tetap harus dilakukan pengawasan dan pengecekan secara berkala. Kami tidak mau kejadian di Lapas Tangerang terulang di sini. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Tri dan jajaran atas atensinya. Semoga kerja sama dan silaturahmi ini terus terjalin dan terjaga,” harap Syaiful.

Dari Rutan Masohi, pihak Rutan lakukan simulasi reaksi cepat tanggap darurat bencana, Rabu (15/9) malam. Simulasi diikuti oleh seluruh petugas Rutan Masohi dengan mengutamakan partisipasi dari regu pengamanan. 

 

Karutan Masohi, Bayu Muhammad, menyampaikan tujuan dilaksanakannya simulasi reaksi cepat tanggap darurat bencana adalah melatih ketangkasan petugas Pemasyarakatan dan juga meningkatkan rasa kepedulian terhadap WBP. Simulasi menghadirkan seluruh WBP tanpa terkecuali, termasuk yang dalam kondisi sakit, guna memperlihatkan situasi yang akan terjadi saat bencana benar terjadi. 

 

“Pelaksanaan ini juga sebagai ikhtiar atas apa yang akan terjadi, tetapi bukan berarti pasrah. Sudah tugas dan fungsi petugas Pemasyarakatan untuk melindungi WBP. Jadi, simulasi ini sangat dibutuhkan bagi kita semua,” ujar Bayu. 

 

Simulasi dilakukan dengan beranggapan adanya api dari dapur Rutan Masohi sehingga melakukan evakuasi WBP menuju lapangan olahraga yang letaknya cukup menjauhi dapur. Keempat Kepala Regu Pengamanan (Karupam) bertugas mengkoordinir pada masing-masing blok yang ada pada Rutan Masohi, sedangkan anggota jaga membuka seluruh kamar hunian dan mengarahkan WBP menuju lapangan olahraga. 

 

Tidak hanya dengan simulasi reaksi cepat tanggap darurat, Karutan juga sudah membagi nomor telepon darurat, seperti rumah sakit, kantor polisi, damkar, dan Batalyon kepada para Karupam sebagai pegangan jika bencana terjadi. "Memegang nomer telepon penting menjadi pegangan utama untuk mendapatkan pertolongan pertama. Jadi, Karupam bisa langsung menghubungi pihak-pihak terkait," imbau Bayu. 

 

Setelah simulasi dilaksanakan dan WBP sudah berkumpul di lapangan olahraga, Karutan sebagai time-keeper mengecek kelengkapan WBP dan performa petugas Rutan Masohi dalam mengumpulkan WBP. "Terhitung tiga menit untuk semua WBP berkumpul di lapangan. Ini termasuk waktu yang cepat dan efisien. Walau percobaan pertama, tetapi petugas sudah melakukannya dengan baik. Terima kasih juga kepada para WBP yang telah mengikuti instruksi dengan baik," ungkap Bayu. 

 

Karutan berencana akan terus melakukan simulasi dengan beragam kondisi bencana yang kemungkinan akan terjadi sehingga, baik petugas maupun WBP Rutan Masohi, dapat sigap saat bencana menimpa. (IR)

 

Kontributor: Lapas Cilegon, Rutan Sambas, LPN Pamekasan, Rutan Masohi

 

What's Your Reaction?

like
1
dislike
1
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
1