Lapas Klas IIB Pangkalan Bun Perketat Pengawasan

Pangkalan Bun - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Pangkalan Bun memperketat pengawasan, termasuk pemeriksaan terhadap pengunjung. Kepala Lapas Klas IIB Pangkalan Bun, Didik Heru Sukoco, mengatakan, pihaknya tidak ingin kecolongan lagi. Pasalnya, dalam satu tahun ini, petugas sipir menemukan 139 telepon seluler (ponsel) dari tangan narapidana. Padahal berdasarkan peraturan, narapidana dilarang membawa ponsel di dalam sel. “Kita akan terus tingkatkan penjagaan dan pemeriksaan, kita giatkan terus razia ke dalam sel,” ungkap Didik, Jumat (21/8/2015). Selain razia, ia juga akan terus menyosialisasikan larangan kepemilikan ponsel dan barang-barang lainnya oleh penghuni lapas. Para petugas sipir pun akan terus diberikan bimbingan supaya mentalnya terus terjaga.”Kalau masalah suap yang diterima sipir itu kemungkinan ada, cuma kita belum temukan dan belum ada laporan. Kalau ada pasti kita tindak dan kita sanksi,” kata dia. Peredaran barang-barang seperti

Lapas Klas IIB Pangkalan Bun Perketat Pengawasan
Pangkalan Bun - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIB Pangkalan Bun memperketat pengawasan, termasuk pemeriksaan terhadap pengunjung. Kepala Lapas Klas IIB Pangkalan Bun, Didik Heru Sukoco, mengatakan, pihaknya tidak ingin kecolongan lagi. Pasalnya, dalam satu tahun ini, petugas sipir menemukan 139 telepon seluler (ponsel) dari tangan narapidana. Padahal berdasarkan peraturan, narapidana dilarang membawa ponsel di dalam sel. “Kita akan terus tingkatkan penjagaan dan pemeriksaan, kita giatkan terus razia ke dalam sel,” ungkap Didik, Jumat (21/8/2015). Selain razia, ia juga akan terus menyosialisasikan larangan kepemilikan ponsel dan barang-barang lainnya oleh penghuni lapas. Para petugas sipir pun akan terus diberikan bimbingan supaya mentalnya terus terjaga.”Kalau masalah suap yang diterima sipir itu kemungkinan ada, cuma kita belum temukan dan belum ada laporan. Kalau ada pasti kita tindak dan kita sanksi,” kata dia. Peredaran barang-barang seperti ponsel diakui Didik karena berbagai cara yang dilakukan pengunjung yang datang. Mereka menyusupkan ponsel ke bagian tubuh yang tidak bisa diperiksa petugas. “Kadang pengunjung perempuan itu membawa ponsel dengan menyelipkannya ke bagian tubuh yang sulit kita periksa. Kalau kita suruh telanjang kan nggak mungkin juga.” Keterbatasan jumlah petugas juga menjadi salah satu penyebab pihaknya sering kecolongan.(MG-14/B-2) Sumber : borneonews.co.id

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
1
sad
0
wow
0