Lamongan, INFO_PAS - Hampir seluruh wilayah Kabupaten Lamongan pada tahun ini mengalami kekeringan air, tak terkeculi menimpa Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lamongan. Lapas yang hanya berjarak sekitar 800 meter dari pusat kota tersebut hamper tiap tahun kesulitan mendapatkan air bersih akibat musim panas yang berkepanjangan.
Kepala Lapas Lamongan, Ignatius Gunaidi, tak henti-hentinya memperjuangkan kebutuhan air bersih untuk kebutuhan WBP mulai dari pengajuan ke pusat melalui APBN-P, pengajuan bantuan ke pemerintah daerah dengan pengeboran yang dilakukan hingga 100 meter hingga tak keluar air, pengeboran mandiri di halaman lapas namun gagal, dan terkahir pemasangan jalur PDAM baru dari seberang Jalan Sumargo di depan lapas.
“Kami akan terus perjuangkan kebutuhan air bersih untuk WBP karena air ini merupakan kebutuhan pokok mereka. Jangan sampai karena kekurangan air menimbulkan ketidakkondusifan situasi WBP,†ujar Ignatius.
[caption id="attachment_70416" align="aligncenter" width="300"] Lapas Lamongan[/caption]
Tak disangka, keluhan tersebut direspon baik oleh Bank Syariah Mandiri (BSM) Lamongan melaui program LAZNAZ dalam bentuk pembuatan sumur bor dan instalasi air bersih di beberapa titik yang sudah terdeteksi adanya sumber air bersih di sekitar Lapas Lamongan.
Penyerahan bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Area Manager BSM Surabaya 2 yang didampingi Branch Manager BSM Lamongan beserta staf di titik lokasi rencana tempat pengeboran dilakukan.
“Semoga bantuan ini bisa menjadi sedikit solusi terkait kendala air bersih yang dialami teman-teman, khususnya WBP di Lapas Lamongan. Kami juga akan terus mendukung setiap kegiatan yang ada di lapas kedepannya,†janji Luthfi, pimpinan BSM Surabaya 2.
Kedua belah pihak pun berharap kerja sama yang baik dan saling mendukung dapat terus dilakukan kedepannya.
Â
Kontributor: Lapas Lamongan