Lapas & Rutan Berkomitmen Perang Melawan Halinar

Lapas & Rutan Berkomitmen Perang Melawan Halinar

Padang Panjang, INFO_PAS – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Padang Panjang gelar operasi pengendalian bersama serta deklarasi perang handphone, pungutan liar, dan narkoba (halinar), Selasa (28/9). Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah pimpinan dari berbagai stakeholder Kota Padang Panjang.

“Operasi pengendalian bersama dan deklarasi perang halinar adalah mewujudkan Rutan Padang Panjang zero halinar,” tegas Kepala Rutan (Karutan) Padang Panjang, Rudi Kristiawan, selaku inspektur apel bersama.

Adapun yang menjadi sasaran dalam operasi pengendalian bersama adalah razia halinar dan barang terlarang lainnya, pengecekan instalasi listrik, pemeriksaan dan pendampingan mental Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), pemeriksaan kelayakan seluruh pelayanan kepada WBP, serta pengecekan dan pemeriksaan sarana dan prasarana pencegahan bencana. Dari hasil operasi pengendalian bersama ini tidak banyak ditemukan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh WBP, namun yang perlu menjadi perhatian adalah kelayakan jaringan listrik di Rutan Padang Panjang yang berdiri sejak tahun 1926.

“Kami akan terus berupaya untuk memperbaiki seluruh sarana dan prasarana yang ada di Rutan Padang Panjang untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan di kemudian hari,” janji Karutan.

Deklarasi dan penandatanganan komitmen bersama zero halinar juga digelar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Dobo, Kamis (30/9). Penandatanganan tersebut diawali oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Lapas (Kalapas) Dobo, Sony Tanikwele, diikuti pejabat struktural. Petugas dan Calon Pegawai Negeri Sipil.  

Sebelumnya, untuk memastikan Lapas Dobo bersih dari peredaran halinar, telah dilaksanakan razia gabungan bersama dengan TNI dan Kepolisian serta tes urine bagi WBP dengan hasil tidak ditemukan handphone dan narkotika di Lapas.

“Diharapkan dengan adanya penandatanganan komitmen bersama ini setiap jajaran petugas dapat memberi contoh dan teladan untuk tidak berurusan dengan narkoba dan handphone. Kami tidak akan bertoleransi bagi petugas maupun WBP yang terbukti menyalahgunakan narkotika,” tegas Sony.

Dari Rutan Masohi, giat yang sama dihelat, Kamis (30/9). Dipimpin langsung Karutan Masohi, Bayu Muhammad, kegiatan diikuti oleh petugas dan WBP Rutan Masohi. “Zero halinar bukan bermaksud mempersulit. Tanpa halinar, kita masih bisa berkarya. Saya sangat semangat untuk memulai hal apapun. Mari kita tetap berkarya tanpa halinar," ajak Bayu.

Karutan menambahkan zero handphone bukan berarti meniadakan sarana komunikasi WBP dengan keluarga, tetapi membatasi penggunaan handphone. Rutan Masohi telah menyediakan Wartel Khusus Pemasyarakatan (Wartelsuspas) yang dapat digunakan WBP untuk menyambung komunikasi dengan keluarga.

"Saya tidak ingin lagi melihat ada petugas yang meminjamkan handphone kepada WBP. Kami sudah menyiapkan Wartelsuspas yang dapat digunakan WBP dengan batasan yang telah ditetapkan," tambah Bayu.

Ia berharap WBP dapat mengimbangi petugas Rutan Masohi dalam penerapan zero halinar serta mengetahui dan memahami batasan dan aturan antara petugas dan WBP. "Tanpa narkoba kita masih dapat berkarya, Banyak sekali medianya melalui kesenian, rohani, olahraga, perbengkelan, otomotif, berkebun, hingga kemandirian lainnya. Semua media itu sudah ada dan akan dilengkapi jika belum sempurna. Namun, harus diimbangi dengan keinginan dan kemauan serta berani untuk mencoba dan melaksanakan media-media kegiatan pembimbingan tersebut," pesan Karutan.

Tak lupa, ia mengingatkan seluruh pihak untuk menanamkan tiga semangat dalam melaksanakan tugas, yaitu semangat kebersamaan, semangat kekeluargaan, dan semangat solusi serta menghilangkan mental blocking dalam diri kita semua. (IR)

 

 

Kontributor: Rutan Padang Panjang, Lapas Dobo, Rutan Masohi

What's Your Reaction?

like
2
dislike
0
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0