Lapas Terbuka Nusakambangan Rutinkan Tausiah WBP

Nusakambangan, INFO_PAS – Tausyiah menjadi salah satu kegiatan rutin Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Muslim di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Terbuka Nusakambangan. Tujuannya tak lain agar WBP berubah dan menyadari kesalahan dan kekeliruan yang telah dilakukannya sehingga kembali ke jalan yang benar. Seperti yang terlihat pada Jumat (3/3) dimana WBP Lapas Terbuka Nusakambangan dengan khusyu mendengarkan tausiah yang disampaikan olej Solikhun dan Muslihun dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cilacap. “Kami siap membantu untuk memberikan tausiah kepada para WBP. Apalagi kami telah menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh lapas di Nusakambangan,” ujar Solikhun. Kepala Lapas (Kalapas) Terbuka Nusakambangan, Ahmad Hardi, menyambut positif kerja sama kerohanian dengan Kemenag Kabupaten Cilacap. “Pembinaan kerohanian Agama Islam merupakan bentuk pembinaan kepribadian yang wajib dilaksanakan meskipun dengan dana terbatas

Lapas Terbuka Nusakambangan Rutinkan Tausiah WBP
Nusakambangan, INFO_PAS – Tausyiah menjadi salah satu kegiatan rutin Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Muslim di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Terbuka Nusakambangan. Tujuannya tak lain agar WBP berubah dan menyadari kesalahan dan kekeliruan yang telah dilakukannya sehingga kembali ke jalan yang benar. Seperti yang terlihat pada Jumat (3/3) dimana WBP Lapas Terbuka Nusakambangan dengan khusyu mendengarkan tausiah yang disampaikan olej Solikhun dan Muslihun dari Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cilacap. “Kami siap membantu untuk memberikan tausiah kepada para WBP. Apalagi kami telah menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh lapas di Nusakambangan,” ujar Solikhun. Kepala Lapas (Kalapas) Terbuka Nusakambangan, Ahmad Hardi, menyambut positif kerja sama kerohanian dengan Kemenag Kabupaten Cilacap. “Pembinaan kerohanian Agama Islam merupakan bentuk pembinaan kepribadian yang wajib dilaksanakan meskipun dengan dana terbatas sebagai upaya penyeimbang pembinaan kemandirian yang juga gencar dilakukan,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Seksi Pembinaan Anak Didik/Narapidana dan Kegiatan Kerja, M. Irvan Muayat ,menyebutkan tausiah rutin dilakukan dua kali dalam satu bulan. “Kuliah tujuh menit (kultum) pasca salat juga rutin dilaksanakan oleh petugas pengelola pembinaan kepribadian, Dedy Winarto, termasuk Kalapas,” terang Irvan. Salah satu WBP kasus pemerasan, Moh. Sahri, mengaku antusias mengikuti tausiah yang rutin dilakukan di masjid lapas. “Hati menjadi lebih sejuk dengan sentuhan tausiah, terlebih lagi para ustad memberikan kesempatan kepada para kami untuk berinteraktif tanya jawab setiap sesi tausiah diadakan,” uangkapnya. Lain halnya dengan WBP Nurohim yang mengaku sebelum masuk lapas tidak pernah mengikuti kegiatan keagamaan. “Tausiah dan kultum rutin sangat membantu menambah wawasan keagamaan dan yang lebih penting bertakwa kepada Allah SWT,” tuturnya.       Kontributor: Lapas Terbuka Nusakambangan

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0