LPKA Medan Bangun Jejaring Layanan Konseling dengan Lembaga Solusi Talent Development Nusantara

Medan, INFO_PAS – Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Medan melalui Kepala Subseksi Pendidikan dan Latihan Keterampilan, Johanes P. Sitepu, dan staf pembinaan, Purnama Laoli, ikuti forum diskusi bersama Lembaga Solusi Talent Development Nusantara, Selasa (10/1). Giat ini dihadiri oleh Ganda Meri Simatupang dan para konselor secara virtual.
Diskusi dilaksanakan guna melakukan kerja sama bimbingan konseling jangka panjang untuk Anak Binaan di LPKA Medan. “Kerja sama ini bertujuan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi Anak Binaan saat menjalani masa hukumannya, seperti ketakutan tidak diterima lingkungan masyarakat, stres karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan di LPKA, kerinduan terhadap keluarga, trauma akan kasus yang menimpa, dan lain sebagainya,” terang Johanes.
Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, diperlukan pelayanan konseling bagi Anak Binaan yang merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan dan merupakan alat yang penting dari usaha konseling bagi Anak Binaan. Dalam prosesnya, terjadi serangkaian hubungan langsung dengan Anak Binaan yang bertujuan membantunya untuk mengubah sikap dan tingkah lakunya dalam kelangsungan kehidupan selanjutnya.
"Napi anak juga seharusnya perlu pembimbingan karena anak yang melakukan pelanggaran hukum juga memiliki hak yang sama dengan yang lain," tambah Johanes.
Sementara itu, Meri Simatupang selaku pimpinan Lembaga Solusi Talent Development Nusantara menyambut baik pengajuan kerja sama antara kedua belah pihak terkait program konseling jangka panjang Anak Binaan di LPKA Medan. Dukungan juga disampaikan Kepala LPKA Medan, Tri Wahyudi,
“Anak yang berkonflik dengan hukum, di satu sisi sebagai korban dari lingkungan, di sisi lain merupakan pelaku yang telah merugikan orang lain, juga wajib mendapatkan bimbingan. Entah itu bimbingan kesehatan, pendidikan, bimbingan konseling, dan lain sebagainya. Napi anak pun sangat perlu ditangani secara khusus untuk membentuk sikap dan perilaku yang baik," jelasnya.
Ia menyebut mereka harus dilihat secara komprehensif, baik sosiologis, psikologis, maupun yuridis formalnya. “Semoga Anak Binaan bisa mendapat perlindungan secara menyeluruh,” harap Wahyudi. (IR)
Kontributor: LPKA Medan
What's Your Reaction?






