Mengintip Pabrik Roti Lapas Narkotika Jakarta

Jakarta, INFO_PAS – Usai penandatangan Komitmen Pengelolaan Makanan Sehat untuk narapidana, Senin (14/9) di Lapas Khusus Narkotika (Lapas Sustik) Jakarta (Baca: Komitmen Pengelolaan Makanan Sehat untuk Narapidana Ditandatangani) oleh pejabat pengelola makanan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan dan pengawas dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL) Kementerian Kesehatan, I Wayan K. Dusak selaku Direktur Jenderal Pemasyarakatan dan Direktur Jenderal P2PL, Muhammad Subuh, lanjut memantau kegiatan pabrik roti di Lapas Sustik tersebut. Demi kesehatan konsumen, juru masak sekalipun Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) wajib mengutamakan keamanan dari makanan yang akan disajikan. Dalam proses memasak, tanganlah yang jadi pemeran utamanya. "Kita sebagai konsumen perlu mengetahui bagaimana

Mengintip Pabrik Roti Lapas Narkotika Jakarta
Jakarta, INFO_PAS – Usai penandatangan Komitmen Pengelolaan Makanan Sehat untuk narapidana, Senin (14/9) di Lapas Khusus Narkotika (Lapas Sustik) Jakarta (Baca: Komitmen Pengelolaan Makanan Sehat untuk Narapidana Ditandatangani) oleh pejabat pengelola makanan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan dan pengawas dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL) Kementerian Kesehatan, I Wayan K. Dusak selaku Direktur Jenderal Pemasyarakatan dan Direktur Jenderal P2PL, Muhammad Subuh, lanjut memantau kegiatan pabrik roti di Lapas Sustik tersebut. Demi kesehatan konsumen, juru masak sekalipun Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) wajib mengutamakan keamanan dari makanan yang akan disajikan. Dalam proses memasak, tanganlah yang jadi pemeran utamanya. "Kita sebagai konsumen perlu mengetahui bagaimana proses pembuatan bahan-bahan tersebut sehingga siap dihidangkan karena bisa saja keracunan karena kurang bersihnya dapur, tangan juru masak yang kotor, virus yang tersebar dari pernafasan sang koki, dan masih banyak hal lain yang perlu dikhawatirkan," ujar Dusak. Para WBP yang membuat roti di Lapas Sustik ini selalu menggunakan topi agar kotoran yang mungkin ada di kepala tidak jatuh ke makanan, sarung tangan agar kotoran yang ada ditangan tidak masuk kedalam makanan, serta masker untuk mulut agar nafas tidak langsung terkena makanan. Roti yang diproduksi nantinya akan dijual di toko roti Kayna yang terletak di depan lapas. Ada juga yang dijual ke UPT Pemasyarakatan sekitar Jakarta. Bahkan tak jarang roti tersebut juga dihidangkan dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh UPT lain.   Penulis: Rezza

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
1
sad
0
wow
0