Panen 450 Kg Jagung Manis di Lapas Palu, Kanwil Ditjenpas Sulteng Dukung Swasembada Pangan

Palu, INFO_PAS - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulawesi Tengah terus dorong pemberdayaan Warga Binaan sebagai bagian dari pembinaan berbasis keterampilan. Hal tersebut terbukti saat Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palu mencatat panen perdana varietas jagung manis dari lahan seluas 510 m² pada Senin (11/8). Hasilnya mencapai 450 kilogram yang tersebar di area perkebunan samping Lapas serta Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Langaleso.
Kepala Kanwil Ditjenpas Sulawesi Tengah, Bagus Kurniawan, melalui Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum, Maulana Luthfiyanto, menyebut panen ini menjadi bukti nyata pembinaan di Lapas tak hanya fokus pada pembinaan moral, tetapi juga keterampilan produktif. “Panen ini menunjukkan pembinaan di Lapas mampu membekali Warga Binaan dengan keterampilan bermanfaat, membuat mereka berdaya, dan ikut mendukung program ketahanan pangan. Ke depan, kami ingin memperluas lahan dan jenis komoditas yang ditanam agar manfaatnya makin besar,” tegasnya.
Maulana juga menambahkan keberhasilan ini tidak lepas dari kerja sama antara petugas Lapas dan Warga Binaan yang disiplin merawat tanaman sejak proses penanaman hingga panen. “Kami bersyukur, pembinaan berbasis keterampilan ini mendapat respons positif dari Warga Binaan. Harapannya, keterampilan yang diperoleh menjadi bekal usaha setelah mereka kembali ke masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Palu, Makmur, mengatakan panen jagung manis ini merupakan tonggak awal bagi Lapas Palu dalam mengembangkan sektor pertanian. “Ini baru langkah awal. Ke depan, kami akan mencoba komoditas lain yang bernilai ekonomis tinggi. Prinsipnya, setiap jengkal lahan yang ada harus produktif sehingga program pembinaan benar-benar memberikan dampak,” jelasnya.
Panen ini merupakan dukungan Kanwil Ditjenpas Sulawesi Tengah dan Lapas Palu melalui program ketahanan pangan, sejalan dengan Asta Cita Presiden RI serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Program ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan internal Lapas, tetapi juga memberi kontribusi nyata terhadap kemandirian pangan daerah. Dengan demikian, pembinaan Warga Binaan memiliki dampak langsung bagi masyarakat sekaligus memperkuat swasembada pangan nasional. (IR)
Kontributor: Kanwil Ditjenpas Sulteng
What's Your Reaction?






