Pelatihan WBP Lapas Kelas II A Muaro

PADANG, HALUAN — Demi mem­persiap­kan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang terampil dan kreatif setelah melewati masa pembinaan di Lembaga Pe­masya­rakatan (Lapas). Lapas Kelas IIA Muaro Padang bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Per­tam­bangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Padang, serta beberapa jajaran terkait memberikan pelatihan pembuatan bata ringan bagi WBP. Nasril, selaku ketua panitia acara mengatakan, dipilihnya pelatihan pembuatan bata ringan untuk WBP, dikarenakan produk tersebut sudah banyak digunakan dalam pembangunan fisik, sehingga sangat menjanjikan dari segi ekonomi. “Para WBP yang mengikuti pelatihan ini, kita harapkan dapat mempraktekkan pengetahuan yang telah dipelajari setelah keluar dari Lapas. Hal itu, dapat memperkecil potensi WBP akan melakukan tindak kejahatan setelah keluar dari masa pembinaan di Lapas,” ucap Nasril. Acara yang dibuka Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah tersebut diikuti 28 peserta,

Pelatihan WBP Lapas Kelas II A Muaro
PADANG, HALUAN — Demi mem­persiap­kan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang terampil dan kreatif setelah melewati masa pembinaan di Lembaga Pe­masya­rakatan (Lapas). Lapas Kelas IIA Muaro Padang bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Per­tam­bangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Padang, serta beberapa jajaran terkait memberikan pelatihan pembuatan bata ringan bagi WBP. Nasril, selaku ketua panitia acara mengatakan, dipilihnya pelatihan pembuatan bata ringan untuk WBP, dikarenakan produk tersebut sudah banyak digunakan dalam pembangunan fisik, sehingga sangat menjanjikan dari segi ekonomi. “Para WBP yang mengikuti pelatihan ini, kita harapkan dapat mempraktekkan pengetahuan yang telah dipelajari setelah keluar dari Lapas. Hal itu, dapat memperkecil potensi WBP akan melakukan tindak kejahatan setelah keluar dari masa pembinaan di Lapas,” ucap Nasril. Acara yang dibuka Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah tersebut diikuti 28 peserta, yang terdiri dari 20 WBP dan delapan warga setempat. Andre, seorang pengusaha yang sudah memiliki nama dalam industri bata ringan didatangkan sebagai instruktur dalam pelatihan kali ini. “Kota Padang harus menjadi kota yang nyaman. Pemberian pelatihan seperti ini kepada WBP akan sangat berguna untuk menjadikan WBP pribadi yang positif dan kreatif setelah menyelesaikan masa pembinaan dan keluar dari Lapas Muaro ini,” tutur Mahyeldi dalam sambutannya. Di sisi lain, Kepala Lapas Kelas II A Muaro Padang, Destri Syam mengungkapkan apresiasinya terhadap seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya pelatihan terhadap WBP kali ini. Baik itu dari jajaran pemerintahan maupun swasta. “Dalam situasi lapas kita yang sudah melebihi kapasitas, tentu banyak resiko yang mungkin terjadi jika tidak pintar-pintar dalam melakukan pembinaan. Pelatihan kali ini, adalah salah satu bentuk pembinaan yang dapat berguna untuk mengisi waktu WBP dengan kegiatan positif dan berpotensi besar dari segi ekonomi. Selain itu, sangat berguna membentuk kepribadian dan kemandirian WBP setelah keluar nantinya,” ucap Destri Syam. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Supriadi juga ikut menyam­pai­kan, bahwa pelatihan adalah bentuk pembinaan sebenarnya, dan sangat bermanfaat bagi WBP. “Lapas merupakan tempat pembinaan bukan penghukuman. Kegiatan seperti ini akan terus kita upayakan sesering mungkin. Karena tidak dipungkiri di Lapas manapun, 75 persen WBP belum cukup produktif dan positif setelah keluar dari Lapas, sehingga berpotensi melakukan tindak kejahatan lagi,” ungkap Supriadi. (h/mg-isq) Sumber : harianhaluan.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0