Pemimpin Pemasyarakatan Harus Pahami Unsur HAM

Balikpapan, INFO_PAS - Direktur Bina Keamanan dan Ketertiban (Dir Kamtib) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), Bambang Sumardiono menyampaikan bahwa seorang pemimpin pemasyarakatan harus menguasai bidang tugasnya dalam perspektif penghormatan Hak Asasi Manusia (HAM). "Jangan menjadi pemimpin yang kerjanya hanya duduk di belakang meja. Lihat penerapan hak-hak dasar wargabinaan. Bagaimana makan mereka, minum, kesehatannya, dsb," ujar Bambang saat membuka pelatihan Kepemimpinan berbasis HAM di Balikpapan Rabu (8/4). Dihadapan para Kepala Divisi Pemasyarakatan dan Kepala UPT wilayah Kalimantan Bambang menegaskan bahwa Pemasyarakatan yang maju dan modern sangat ditentukan oleh sikap mental dan perilaku petugasnya. Eks Kalapas Klas 1 Surabaya ini mengajak para peserta untuk senantiasa memegang teguh disiplin, rajin dan gigih bekerja. "Dengan masa tugas yang saudara miliki perlu ditanyakan, apakah saya sudah berhasil memimpin Lapas/Rutan?. Apakah hatin

Pemimpin Pemasyarakatan Harus Pahami Unsur HAM
Balikpapan, INFO_PAS - Direktur Bina Keamanan dan Ketertiban (Dir Kamtib) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS), Bambang Sumardiono menyampaikan bahwa seorang pemimpin pemasyarakatan harus menguasai bidang tugasnya dalam perspektif penghormatan Hak Asasi Manusia (HAM). "Jangan menjadi pemimpin yang kerjanya hanya duduk di belakang meja. Lihat penerapan hak-hak dasar wargabinaan. Bagaimana makan mereka, minum, kesehatannya, dsb," ujar Bambang saat membuka pelatihan Kepemimpinan berbasis HAM di Balikpapan Rabu (8/4). Dihadapan para Kepala Divisi Pemasyarakatan dan Kepala UPT wilayah Kalimantan Bambang menegaskan bahwa Pemasyarakatan yang maju dan modern sangat ditentukan oleh sikap mental dan perilaku petugasnya. Eks Kalapas Klas 1 Surabaya ini mengajak para peserta untuk senantiasa memegang teguh disiplin, rajin dan gigih bekerja. "Dengan masa tugas yang saudara miliki perlu ditanyakan, apakah saya sudah berhasil memimpin Lapas/Rutan?. Apakah hatinya betul-betul sudah dicurahkan untuk pemasyarakatan," ujarnya. Lanjut, menurutnya Divisi Pemasyarakatan tahun 2015 ini memiliki tantangan dalam mengukur tingkat keberhasilan dan integritas Lapas/Rutan yang berada dibawah jajarannya. "Kita harus jawab tantangan jika Lapas/Rutan di audit atau di evaluasi. Instrumen apa yang digunakan?," pungkas Bambang. Untuk itu petinggi Pemasyarakatan ini berharap pelatihan kepemimpinan dan auditor ini dapat menjadi investasi organisasi yang terus ditingkatkan kapasitas dan kapabilitasnya. Pelatihan yang dihelat kerjasama antara Ditjen PAS dengan The Raoul Wallenberg Institute of Human Rights and Humanitarian Law (RWI) Indonesia berlangsung 8-10 April 2015 ini diikuti oleh para Kadiv Pemasyarakatan, Kalapas, dan Karutan di wilayah Kalimantan serta pejabat dari Ditjen PAS.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0