Banyuasin, INFO_PAS – Penggunaan uang elektronik di lembaga pemasyarakatan (lapas) diyakini mampu mengurangi transaksi tunai oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Untuk itu, Lapas Narkotika Palembang menggandeng Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Palembang untuk menerapkan penggunaan uang elektronik berupa Kartu BRIZZI.
“Penggunaan Kartu BRIZZI diterapkan di lapas demi mewujudkan sistem Bebas Peredaran Uang sehingga WBP tidak memegang uang tunai,†kata Funding Officer BRI Cabang Sriwijaya Cabang Palembang, Bobby Insani, saat mensosialisasikan fasilitas tersebut di Lapas Narkotika Palembang, Rabu (27/8).
Ia juga menjelaskan fungsi dan tujuan penggunaan Kartu BRIZZI, termasuk simulasi teknis pemanfaatan uang elektronik di lapas. “Masyarakat maupun WBP di lapas akan mendapat berbagai keuntungan dari penggunaan uang elektronik,†tutur Bobby berpromosi.
Sosialisasi hari itu tidak hanya dihadiri oleh WBP, namun juga petugas Lapas Narkotika Palembang. “Saya antusias mendengarkan sosialisasi ini. Meskipun berada di lapas, kami juga perlu mengetahui perkembangan di luar, apalagi bila penggunaan uang elektronik bisa diterapkan di lapas meski awalnya mungkin ada kendala,†kata salah seorang WBP, Aan Wijaya.
Di tempat yang sama, Kepala Lapas Narkotika Palembang, Reza Yudshitira Kurniawan, yakin akan prospek positif penggunaan uang elektronik di lapas. Apalagi masalah ketertiban dan keamanan kerap dipicu oleh peredaran dan penggunaan uang tunai.
“Kini peredaran uang di lapas bisa lebih terkontrol. Namun pelaksanaannya perlu koordinasi dan persiapan lebih lanjut, baik sosialisasi kepada WBP maupun koperasi dan kantin lapas,†ungkap Reza.
Selain sosialisasi Kartu BRIZZI, pihak BRI juga memberikan bantuan CSR berupa 15 unit komputer dan buku-buku perpustakaan dengan total dana sebesar Rp.77.500.000. “Terima kasih kepada pihak BRI yang telah membantu program pembinaan di Lapas Narkotika Palembang,†puji Reza.
Kontributor: Lapas Narkotika Palembang