Peringatan Kenaikan Isa Almasih di UPT Pemasyarakatan Berlangsung Khidmat

Peringatan Kenaikan Isa Almasih di UPT Pemasyarakatan Berlangsung Khidmat

Sinjai, INFO_PAS – Kenaikan Isa Almasih diperingati Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas beragama Kristen di Rumah Tahanan (Rutan) Negara Sinjai dengan ibadah dan pembinaan kerohanian, Kamis (26/5). Dilaksanakan di Aula Ritan Sinjai, ibadah ini dihadiri satu Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dua WBP, serta majelis dan jemaah Gereja Toraja Jemaah Sinjai dipimpin Pendeta Elsi.

Walau hanya diikuti dua WBP dan satu CPNS, namun Rutan Sinjai tetap memfasilitasi peringatan hari besar kaum Nasrani tersebut. “Keberhasilan sebuah institusi dalam membina warganya adalah ketika WBP saat bebas menjadi manusia seutuhnya yang menyadari kesalahannya dan mampu memperbaiki diri sehingga diterima kembali di lingkungan masyarakat. Toleransi dan kerja sama umat beragama demi mewujudkan nilai-nilai positif harus selalu terjalin dengan baik,” terang Kepala Rutan Sinjai, Muhammad Ishak.

Dengan adanya pembinaan dan penanaman nilai-nilai positif melalui pembinaan kerohanian yang dirangkaikan ibadah peringatan Kenaikan Isa Almasih, diharapkan WBP mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka setiap hari. “Semoga mereka tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama di masa-masa yang akan datang," harap Ishak.

Pada kesempatan tersebut, para jamaah mendengarkan khutbah dengan khidmat. “Jadilah  saksi Kristus dan wujudnyatakanlah kasih Kristus dalam setiap langkah hidup kita,” ajak Pendeta Elsi.

Hal senada disampaikan salah satu CPNS Rutan Sinjai, Diana, selaku pembawa acara. "Diharapkan firman Tuhan tidak berlalu begitu saja, tetapi dengarkan dan aplikasikan dalam kehidupan setiap hari. Biarlah kasih Kristus menyertai kita serta nama Tuhan akan selalu dipuji dan dimuliakan," harapnya. 

Di tempat berbeda, Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Ambon gelar ibadah Kenaikan Isa Almasih bagi Anak, Kamis (26/5). Bertempat di Gereja Taman Doa LPKA Ambon, peribadatan dilayani Pendeta D. Siwabessy serta perangkat majelis jemaah Passo Utara, Klasis Ambon Timur bertema "Kenaikan Yesus Meneguhkan Tugas Kesaksian".

“Kami selalu membuka ruang dan waktu yang sebesar-besarnya bagi Anak melaksanakan peribadatan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing, tentunya dengan tetap memperhatikan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan Pemasyarakatan secara umum,” terang Kepala LPKA Ambon, Catherian V. Picauly.

Lebih lanjut, Catherian, menyampaikan pelaksanaan ibadah, baik bersifat rutin yang dilakukan setiap Minggu dan Jumat maupun yang dilaksanakan bertepatan dengan hari-hari besar keagamaan selalu dikoordinasikan dan bersinergi dengan pemuka agama terkait. “Seluruh ibadah di LPKA Ambon, baik yang dilaksanakan oleh Anak bergama Islam maupun Kristen, selalu kami koordinasikan dan bersinergi dengan pendeta dan imam masjid terdekat,” tambahnya.

Sementara itu, Pendeta D. Siwabessy mengatakan kenaikan Yesus ke surga adalah peristiwa sejarah penting yang menumbuhkan iman kepada-Nya. Peristiwa sejarah yaang tidak bisa dilepaspisahkan dari peristiwa kelahiran Yesus, pelayanan Yesus di dunia, kesengsaraan dan penderitaan-Nya, kematian-Nya, serta kebangkitan-Nya.

"Marilah kita semua besorak-sorai, bersukacita, dan bergembira sebab Yesus yang naik ke surga adalah Ia yang telah menyertai seluruh kehidupan kita. Menyertai kehidupan Bapak/Ibu, Anak LPKA, dan kita semua," ucapnya.

Di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Saparua, WBP Kristen khusyuk melaksanakan ibadah memperingati Kenaikan Yesus Kristus, (26/5). Ibadah tersebut dipimpin Jemaah GPM Saparua Tiouw di Gereja Imanuel Lapas Saparua.

Selaku Kepala Lapas Saparua, Ernes L. Laturette berharap Kenaikan Yesus Kristus ke surga dapat dimaknai WBP dengan baik. Ia berharap WBP rajin mengikuti ibadah yang dilaksanakan di Lapas.

“Ibadah Kenaikan Yesus Kristus diharapkan menjadi momentum bagi WBP untuk memaknai setiap peristiwa yang terjadi. Di sini kami memfasilitasi WBP untuk melaksanakan ibadah sebagai bentuk pemenuhan atas hak-haknya. Saya harap WBP rajin pergi ke gereja mengikuti ibadah atau perjamuan-perjamuan lainnya,” harap Ernes.

Sementara itu, Kepala Subseksi Pembinaan, Ellen D. Anakotta, menjelaskan ibadah merupakan salah satu program inti pembinaan Lapas Saparua. “Ibadah menjadi pembinaan utama dalam menentukan arah hidup manusia. Kami di sini selalu berupaya agar WBP dapat melaksanakan ibadah dengan baik,” jelasnya. 

Ellen berjanji pihak Lapas akan terus berkomitmen untuk mewujudkan revolusi mental bagi WBP. “Pembinaan kerohanian akan terus kami tingkatkan demi mewujudkan revolusi mental WBP agar pribadi mereka makin baik seraya mengubah mindset masyarakat terhadap stigma penjara,” janjinya. (IR)

 

 

Kontributor: Rutan Sinjai, LPKA Ambon, Lapas Saparua

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0