Perkuat Pembinaan, Lapas Ambon Kembangkan Budidaya Lele Sistem Bioflok

Perkuat Pembinaan, Lapas Ambon Kembangkan Budidaya Lele Sistem Bioflok

Ambon, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon terus dorong kegiatan kemandirian Warga Binaan melalui program ekonomi produktif. Salah satu inovasi yang kini dikembangkan adalah budidaya ikan lele dengan metode bioflok, yang mulai berjalan Kamis (4/12) di lingkungan Lapas Ambon. Program ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan internal, tetapi juga membekali Warga Binaan dengan keterampilan yang dapat diterapkan setelah bebas.

Budidaya dilakukan di lahan terbatas dengan memanfaatkan satu kolam bioflok berbentuk persegi panjang berkapasitas 200 ekor lele. Pengelolaannya dilakukan secara bergilir oleh kelompok tani Warga Binaan yang telah mendapatkan pelatihan teknis dasar.

Kepala Lapas Ambon, Hendra, mengatakan bahwa pengembangan budidaya perikanan menjadi bagian dari strategi pembinaan berbasis restoratif. “Program ini adalah upaya kami untuk memastikan Warga Binaan tidak hanya menjalani masa pidananya, tetapi juga tumbuh sebagai pribadi yang siap berdaya saing. Keterampilan budidaya seperti ini bisa menjadi peluang wirausaha ketika mereka kembali ke masyarakat,” ujarnya.

Seluruh rangkaian pengelolaan kolam, mulai dari persiapan bibit, pemberian pakan, pengelolaan kualitas air, hingga pemanenan, dilakukan langsung oleh Warga Binaan dengan pendampingan berkala dari petugas Seksi Kegiatan Kerja (Giatja). Pola ini menumbuhkan tanggung jawab, kedisiplinan, dan rasa percaya diri di kalangan Warga Binaan.

Kepala Seksi Giatja Lapas Ambon, Nober Hasanda, menegaskan bahwa program ini didesain sebagai pelatihan praktis yang berorientasi pada keterampilan kerja. “Kami ingin mereka tidak hanya memahami teori, tetapi benar-benar mampu mengelola budidaya lele secara mandiri. Dengan keterampilan tersebut, mereka dapat membuka usaha atau bekerja di sektor perikanan setelah bebas,” jelasnya.

Ke depan, Seksi Giatja berencana menambah jumlah kolam, melakukan diversifikasi jenis ikan, hingga memberikan pelatihan pengolahan hasil perikanan. Jika produksi meningkat, tidak menutup kemungkinan hasilnya dapat dipasarkan untuk mendukung kegiatan kemandirian sekaligus memberi insentif bagi warga binaan yang terlibat.

Program budidaya ini juga mendapat apresiasi dari keluarga Warga Binaan dan masyarakat sekitar. Bagi keluarga, melihat anggota mereka produktif dan belajar keterampilan baru di dalam Lapas menjadi harapan baru untuk masa depan yang lebih baik.

Melalui program budidaya lele berbasis bioflok, Lapas Ambon menunjukkan bahwa pembinaan dapat berjalan seiring dengan kegiatan ekonomi. Di tengah keterbatasan ruang, selalu ada peluang untuk tumbuh, berkarya, dan menyiapkan kehidupan yang lebih baik setelah bebas. (afn)

 

Kontributor: Humas Lapas Ambon

 

What's Your Reaction?

like
6
dislike
0
love
5
funny
0
angry
0
sad
0
wow
1