Rutan Bengkulu Dukung Program Ketahanan Pangan Melalui Budidaya Ikan Nila dan Hidroponik

Bengkulu, INFO_PAS - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bengkulu terus berkomitmen dalam mendukung program ketahanan pangan dengan mengembangkan budidaya ikan. Sebagai langkah konkret, Rutan Bengkulu melepas sebanyak 500 ekor bibit ikan nila ke kolam yang telah dipersiapkan, Selasa (21/1) sebagai bagian dari pemanfaatan lahan yang tersedia untuk menciptakan sumber pangan mandiri.
Kolam yang digunakan untuk budidaya ikan ini memiliki ukuran 3x6 meter dan telah dipersiapkan secara matang untuk mendukung pertumbuhan ikan nila. Proses persiapan meliputi pengolahan air, penyesuaian kadar pH, dan penyediaan pakan yang cukup guna memastikan perkembangan ikan berjalan optimal. Pelepasan bibit ikan ini diharapkan memberikan hasil panen dalam kurun waktu tiga hingga empat bulan ke depan.
Kepala Rutan (Karutan) Bengkulu, Yulian Fernando, menyampaikan program budidaya ikan ini merupakan bagian dari strategi ketahanan pangan yang dicanangkan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal. Selain itu, program ini juga bertujuan melatih Warga Binaan agar memiliki keterampilan dalam budidaya ikan yang dapat menjadi bekal saat mereka kembali ke masyarakat.
“Kami berharap program ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat bagi Rutan, baik sebagai bentuk ketahanan pangan maupun sebagai sarana edukasi bagi Warga Binaan. Dengan adanya budidaya ikan nila ini, diharapkan nantinya Rutan Bengkulu mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan, khususnya dalam hal konsumsi ikan,” harap Yulian.
Petugas Rutan Bengkulu pun rutin melakukan pengecekan kualitas air, termasuk kadar pH, untuk memastikan lingkungan kolam tetap dalam kondisi ideal bagi pertumbuhan ikan. Pemantauan ini menjadi aspek penting dalam budidaya ikan nila agar tumbuh dengan baik dan menghasilkan panen optimal. Selain itu, pemberian pakan dilakukan secara teratur dengan memperhatikan keseimbangan nutrisi yang dibutuhkan oleh ikan.
Salah satu petugas yang bertanggung jawab atas program ini, Nanang Darmawan, menyampaikan perawatan ikan nila memerlukan ketelatenan, mulai dari pemantauan kondisi air hingga pemberian pakan yang cukup. Jika proses ini berjalan dengan baik, dalam waktu tiga hingga empat bulan ke depan, ikan nila yang telah dilepas dapat dipanen dan dimanfaatkan.
“Melalui keterlibatan dalam kegiatan ini, Warga Binaan akan mendapatkan pengalaman dan keterampilan yang dapat berguna bagi mereka setelah selesai menjalani masa pembinaan,“ tutur Nanang.
Selain itu, Rutan Bengkulu juga berinovasi dalam mendukung program ketahanan pangan dengan menyiapkan 400 lubang media tanam hidroponik untuk budidaya berbagai sayuran, seperti pakcoy dan selada air. Program ini merupakan bagian dari upaya Rutan Bengkulu dalam memanfaatkan lahan yang terbatas secara lebih optimal.
Sebelumnya, Rutan Bengkulu telah memiliki lahan pertanian konvensional yang digunakan untuk menanam berbagai sayuran, seperti kangkung, terong, dan tomat. Dengan keterbatasan area yang ada, pihak Rutan mencari alternatif lain untuk memperluas kegiatan pertanian. Sistem hidroponik dipilih sebagai solusi karena tidak memerlukan lahan luas, serta memberikan hasil panen yang lebih cepat dan berkualitas.
Saat ini, media tanam hidroponik yang sedang disiapkan masih dalam tahap pengerjaan. Berbagai persiapan terus dilakukan, mulai dari pembuatan instalasi hingga pengisian lubang tanam dengan bibit yang telah dipilih. Diharapkan dalam waktu dekat, media tanam ini dapat segera dimanfaatkan untuk mulai menanam sayuran.
Karutan menyampaikan bahwa program ini merupakan komitmen dalam meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan keterampilan tambahan bagi Warga Binaan. Dengan adanya hidroponik, Warga Binaan dapat belajar teknik bercocok tanam modern yang dapat menjadi bekal bagi mereka setelah bebas nanti. Selain itu, hasil panen dari sistem hidroponik ini juga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Rutan.
“Ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas kami. Dengan adanya hidroponik, diharapkan meningkatkan hasil pertanian di Rutan Bengkulu meskipun dengan lahan terbatas. Selain itu, Warga Binaan juga memperoleh pengetahuan baru mengenai budidaya tanaman tanpa tanah,” papar Yulian.
Program ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan di berbagai sektor. Dengan adanya sistem hidroponik, diharapkan Rutan Bengkulu dapat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan dan memberikan manfaat lebih luas bagi Warga Binaan.
"Ke depan, kami berencana terus mengembangkan program pertanian ini dengan menambah variasi tanaman dan memperluas area hidroponik. Jika program ini berjalan dengan baik, tidak menutup kemungkinan akan ada peningkatan skala budidaya sehingga mampu menghasilkan lebih banyak sayuran yang dapat digunakan untuk konsumsi maupun kegiatan lain yang bermanfaat," tandas Karutan. (IR)
Kontributor: Rutan Bengkulu
What's Your Reaction?






