Denpasar, suarabali.com – Jeruji besi tak mampu membendung kreativitas musik Anak Terali Besi (Antrabez). Buktinya, dari balik tembok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kerobokan, Denpasar, grup band ini akan meluncurkan album kedua pada 2018. Namun, Antrabez belum memberi judul untuk album mereka yang kedua.
Sebelumnya, Antrabez telah sukses meluncurkan album perdananya pada 28 Oktober 2016. Kehadiran Antrabez di kancah musik mampu menyita perhatian masyarakat luas, tak terkecuali media luar negeri. Mengusung lagu andalannya berjudul “Syukuri Ujianmu†yang ditayangkan di Youtube, Antrabez berhasil menyedot setengah juta penonton.
Antrabez digawangi lima personil. Mereka adalah Febri (vokal), Oktav (guitar), Rifa (guitar), Micky (bass), Ronald (keyboard), dan Firdaus (drums). Mereka mampu menyihir masyarakat lewat larik lagu-lagunya yang menyentuh dan mengandung pesan pengalaman spritual yang mereka alami di dalam Lapas Kerobokan.
Kepala Lapas Kerobokan Tonny Nainggolan mengatakan Antrabez diambil dari akronim Anak Terali Besi. Sesuai namanya, band ini terlahir dari dalam Lapas Kerobokan, Bali. Seluruh personilnya adalah Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) dengan talenta musik yang baik. Saat ini, masih ada personil Antrabez yang menjadi WBP. Namun, ada juga yang sudah bebas.
“Keberadaan grup band ini bermula saat dibentuknya Sanggar Seni Semeton di Lapas Kerobokan pada Mei 2016,†kata Tonny Nainggolan saat menghadiri konferensi pers album kedua Antrabez di Denpasar, Selasa (5/12/2017).
Mantan Kalapas Kerobokan, Toro, yang kali pertama memprakarsai terbentuknya kelompok seni ini. Dia termotivasi melakukan perubahan positif, khususnya melalui berbagai program pembinaan yang dapat mengembangkan kreativitas dan potensi para WBP.
Melalui karya-karyanya, Tony berharap, Antrabez dapat memotivasi sekaligus menjadi bukti bahwa terali besi bukan pembatas untuk berkreasi dan berkarya. “Sebab, kreativitas adalah hal yang tanpa batas,†katanya.
Octav, gitaris Antrabez, mengatakan album kedua berisi 10 lagu. Delapan lagu berbahasa Inggris dan dua lagu berbahasa Indonesia. Sementara tema-tema yang diusung dalam album kedua ini masih seputaran kehidupan, cinta, alam, dan untuk  negeri tercinta Indonesia.
“Ada perubahan juga di album kedua ini. Kita hanya ingin menyampaikan tentang kerinduan kita pada orang tua, pada anak, dan apa yang kita rasakan selama hidup di Lapas. Album pertama Antrabez memang lebih religius, tapi kita ingin progresif. Sebab, di Lapas tak hanya persoalan religius, tapi banyak hal lain yang kita alami,†ujarnya.
Salah satu lagu Antrabez yang berjudul “Alam Bernyanyiâ€, masuk dalam Festival Anti Korupsi yang diselenggarakan KPK.
Menanggapi album kedua yang lagunya lebih banyak berbahasa Inggris, Octav mengatakan pada album pertama, banyak media asing yang gencar memberitakan mereka. Sehingga, Oktav dan kawan-kawan memilih lagu-lagu berbahasa Inggris lebih banyak dalam album kedua. (Mkf/Sir)
sumber: suarabali.com