Petugas Lapas Tabanan Ikuti Sosialisasi Budaya Pelayanan Prima, SPIP, dan Antigratifikasi

Tabanan, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan gelar sosialisasi budaya pelayanan prima, Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP), dan Antigratifikasi, Selasa (25/3). Bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang (Kanca) Tabanan, kegiatan ini bertujuan menunjang kemampuan petugas untuk menciptakan pelayanan berkelas dan berkualitas, serta memberikan pelayanan maksimal, baik bagi Warga Binaan maupun masyarakat selaku pengguna layanan.
Kepala Lapas Tabanan, Prawira Hadiwidjojo, menekankan dalam menciptakan pelayanan optimal memang harus terus dilakukan pelatihan maupun sharing knowledge demi membekali petugas dengan pengetahuan. “Kita sama-sama belajar, kemudian sharing tentang bagaimana menciptakan budaya kerja demi mengakomodir kebutuhan Warga Binaan maupun masyarakat selaku pengguna layanan kita,” jelasnya.
Prawira mengingatkan saat ini sudah tidak zamannya pelayanan dilakukan berdasarkan imbalan apapun. “Pelayanan yang kami berikan sudah terbebas dari segala bentuk gratifikasi. Tidak ada benturan kepentingan atau semacamnya. Sebagai abdi negara, sudah menjadi kewajiban kita bekerja dengan mengutamakan integritas dan profesionalisme,” tegasnya.
Prawira juga menjelaskan terkait SPIP, yaitu mekanisme yang digunakan untuk memastikan pengelolaan keuangan dan pelaksanaan tugas berjalan dengan efektif, efisien, dan akuntabel. “Angaran-anggaran yang dikelola sudah dilaksanakan perencanaan yang merupakan salah satu langkah keterbukaan penyerapan anggaran,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, petugas Lapas Tabanan diberikan pelatihan terkait budaya pelayanan prima yang mengedepankan excellent service atau pelayanan prima. “Budaya kerja yang baik harus kita lakukan setiap saat sehingga hal itu menjadi sebuah kebiasaan sehingga apa yang kita lakukan akan terjadi secara natural dan bukan dibuat-buat,” ucap Made Susila Adi Negara selaku Relationship Manager Briguna BRI Kanca Tabanan.
Sementara itu, Made Ari Astiti selaku Supervisor menyampaikan setiap pelayanan pasti akan selalu terdapat ketidakpuasan dari penerima layanan yang harus disiasati. “Akan ada situasi di mana pengguna layanan tidak puas dengan pelayanan yang kita berikan. Handling complaint dapat kita lakukan dengan beberapa cara, di antaranya menenangkan diri, menyimak complaint yang diajukan, meminta maaf dan memberikan pengertian, menelusuri permasalahan, mengajukan solusi, serta penyelesaian dengan positif,” urainya. (IR)
Kontributor: Lapas Tabanan
What's Your Reaction?






