PK Bapas Balikpapan Suarakan Pentingya Isu Sosial di The 3rd Pre-Summit Y20 Balikpapan

PK Bapas Balikpapan Suarakan Pentingya Isu Sosial di The 3rd Pre-Summit Y20 Balikpapan

Balikpapan, INFO_PAS ASN dituntut untuk terus mengembangkan diri, baik dari segi keprofesian dan membangun  jaringan kolaborasi di setiap tingkat wilayah, tidak terkecuali wilayah Internasional. Buala Jefry Baeha, seorang Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Ahli Pertama pada Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Balikpapan berkesempatan menyuarakan aspirasinya pada kegiatan The 3rd Pre-Summit Y20 di Balikpapan yang digelar Sabtu-Minggu, 21-22 Mei 2022, sebagai Town Hall Participant.

Youth 20 (Y20) merupakan wadah konsultasi resmi bagi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk dapat saling berdialog. Kegiatan ini terdiri dari beberapa Pre-Summit yang dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya adalah Balikpapan. Tema yang dibahas adalah Sustainable and Liveable Planet yang berfokus pada bagaimana membuat planet kita dapat ditempati hingga masa mendatang. Sebagai Town Hall Participant, pemuda yang kerap disapa Jef ini memberikan buah pikirnya kepada seluruh peserta mancanegara.

Dirinya menyampaikan bahwa berbicara tentang planet yang berkelanjutan bukan hanya tentang isu lingkungan, tapi juga isu sosial. “Saya sempat memberikan gambaran bahwa alam atau lingkungan yang baik akan percuma bila dikelilingi oleh kriminalitas, disparitas, dan masalah sosial lainnya,” ujarnya.

Acara yang dibuka oleh Gubernur Kalimantan Timur, H. Isran Noor dan dihadiri langsung oleh Menteri Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar ini dihadiri juga oleh delegasi pemuda dari Negara yang ikut dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20. Meski tidak fokus membahas tentang isu Pemasyarakatan atau hukum, Jefry mengaku tetap memperkenalkan tentang Bapas serta eksistensi PK pada seluruh hadirin.

“Banyak yang tidak tahu tentang Pemasyarakatan, tahunya hanya penjara saja,” tutur Jefry.

Baginya, mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi skala nasional maupun internasional menjadi kesempatan yang sangat baik untuk mengubah persepsi buruk Pemasyarakatan.  “Menurut saya, PK terutama yang masih muda harus berani show off di luar kandang. Percuma kita buat konten, tulisan, atau karya tapi yang tahu orang Pemasyarakatan juga. Bukan hanya suara pemuda yang harus lantang, suara PK pun harus didengar dalam lingkup global,” pungkas Jefry. (prv)

 

Kontributor: Bapas Balikpapan

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0