Pekanbaru, INFO_PAS – Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Ma’mun, memuji atraksi anggota Pramuka Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pekanbaru Gudep 07-075 yang dinilainya tidak kalah bagus dengan kegiatan Pramuka di luar lapas. Pujian ini disampaikannya saat menyambangi Lapas Pekanbaru, Minggu (1/10) disela-sela kegiatan Training of Trainer Kepramukaan Pengayoman Riau di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Pekanbaru.
“Manusia adalah mahluk sosial, perlu lingkungan untuk melanjutkan kehidupan. Manusia juga punya pilihan, apakah memilih lingkungan yang baik atau buruk untuk hidupnya. Mau jadi apa, mau hidup bagaimana, terserah manusianya. Mau hidup nyaman? Maka pilihlah lingkungan yang baik,†pesannya.
Ma’mun juga mengajak anggota Pramuka agar memanfaatkan kegiatan kepramukaan di Lapas Pekanbaru sebagai sarana pembinaan kemandirian dan kedisiplinan untuk bekal hidup di luar nanti. “’Hendaknya Pramuka lapas juga dapat mengikuti kegiatan-kegiatan kepramukaan di luar lapas,†sarannya.
Selepas pengarahan kepada anggota Pramuka Lapas Pekanbaru, pria yang juga menjabat Kepala Badan Penelitian dan Pengambangan Hukum dan HAM ini langsung menuju areal pertanian dan peternakan lapas. Bahkan Ma’mun berkesempatan memanen telur hasil peternakan ayam arab yang dikembangbiakkan di lapas. “Telurnya masih hangat, baru keluar nih kayaknya,†ujar Ma’mun.
Saat meninjau kolam perikanan, ia pun merasakan kenyamanan suasana kolam perikanan dengan adanya saung tempat bersantai ditambah dengan suasana alami pohon-pohon buah mini yang sedang berbuah. Selanjutnya, Ma’mun berkeliling sepanjang tembok lapas untuk meninjau sarana dan prasarana keamanan lapas.
Ia mengatakan bahwa kegiatan pembinaan memiliki korelasi yang kuat dengan kestabilan keamanan dan ketertiban di Unit Pelaksana Teknis (UPT). “Sistem Pemasyarakatan bukan bercerita tentang pemenjaraan, melainkan proses pembinaan. Oleh sebab itu, apabila pembinaan berjalan baik dan konsisten, maka Insya Allah keamanan dan ketertiban di lapas juga terjaga dengan baik,†pria yang ramah senyum ini.
Tak lup,a Ma’mun mengingatkan bahwa pendekatan humanis dan kekeluargaan, memberikan pelayanan semaksimal mungkin dan transparan, serta memberikan hak-hak Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) secara tepat waktu merupakan tindakan-tindakan yang dapat menurunkan risiko terjadinya gangguan keamanan.
Selain itu, petugas Pemasyarakatan juga harus mampu memahami cara berkomunikasi dengan WBP sebagai bagian dari tugas intelijen untuk melakukan deteksi dini permasalahan di dalam lapas/rutan. “Pembinaan, pelayanan, komunikasi, dan pengamanan harus selalu dilakukan secara beriringan untuk menjaga ketertiban dan keamanan dan ketertiban di UPT Pemasyarakatan,†pesan Ma’mun.
Dalam kunjungan tersebut, mantan Staf Ahli Menteri Hukum dan HAM ini didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Riau, Dewa Putu Gede. Hadir pula Kepala Divisi Pemasyarakatan Riau, serta Kepala UPT Pemasyarakatan dan jajaran pejabat struktural se-Pekanbaru.
“Laksanakan tugas yang sudah dipercayakan kepada Saudara agar bisa membawa dan mengangkat marwah Pemasyarakatan menjadi lebih baik,†ucap Dewa.
Kontributor: Kos