Pokdakan Lapas Namlea Ikuti Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan dari BP3 Ambon

Pokdakan Lapas Namlea Ikuti Pelatihan Pembuatan Pakan Ikan dari BP3 Ambon

Namlea, INFO_PAS - Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea yang tergabung dalam Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) ikuti pelatihan daring pembuatan pakan ikan buatan yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Ambon, Rabu (29/10). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta dalam mengelola budidaya ikan air tawar secara mandiri dan berkelanjutan.

Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasabessy, menyampaikan apresiasi kepada BP3 Ambon yang telah melibatkan Warga Binaan dalam pelatihan tersebut. “Kami memiliki program pembinaan kemandirian di bidang perikanan, yaitu budidaya ikan nila sistem bioflok yang dikelola langsung oleh Warga Binaan. Karena itu, mereka wajib mengikuti kegiatan edukatif seperti ini untuk memperluas pengetahuan,” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, Lapas Namlea mengikutsertakan lima orang Warga Binaan yang terlibat langsung dalam pengelolaan 3.600 ekor ikan nila sistem bioflok. “Pelatihan ini penting untuk menambah wawasan tentang manajemen budidaya, mulai dari perawatan hingga pemberian pakan. Kami berharap para peserta dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan hasil produksi,” tambah Marasabessy.

Sementara itu, Kepala BP3 Ambon, Abubakar, menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti lebih dari 200 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Ia menekankan pentingnya kreativitas dalam memanfaatkan bahan lokal sebagai alternatif pakan ikan guna menekan biaya produksi.

“Mari kita manfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar agar dapat digunakan secara maksimal untuk membuat pakan buatan yang efisien. Dengan begitu, sektor budidaya kita bisa lebih mandiri dan berdaya saing,” ujar Abubakar.

Ia menambahkan, biaya pakan merupakan komponen terbesar dalam siklus budidaya ikan, yakni mencapai 60–80% dari total biaya produksi. Karena itu, kemampuan membuat pakan sendiri menjadi faktor penting dalam menjaga keberlanjutan usaha budidaya.

“Apalagi di wilayah timur, ketersediaan pakan ikan sering terbatas dan harganya tinggi. Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak peserta untuk memanfaatkan bahan-bahan sederhana dan melimpah di daerah masing-masing sebagai pengganti pakan utama,” tambahnya.

Pelatihan yang berlangsung secara interaktif ini juga disertai sesi sosialisasi mengenai metode pembuatan pakan ikan dan pengenalan bahan dasar pakan buatan. Di akhir kegiatan, para peserta mendapat demonstrasi langsung proses pembuatan pakan melalui teknik peletisasi. (afn)

 

Kontributor: Humas Lapas Namlea

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0