Residen Lapas Narkotika Lubuklinggau Zero Narkoba
 Muara Beliti, INFO_PAS – Kegiatan pembinaan rehabilitasi Modalitas Therapeutic Community (TC) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Lubuklinggau tahap II tahun 2016 memasuki tahap akhir usai berjalan selama tiga bulan. Saat dilakukan penutupan kegiatan, Senin (21/11) hadir pula perwakilan Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Sumatera Selatan, BNN Lubuklinggau, dan BNN Kabupaten Musi Rawas.
“Kegiatan ini sebagai wujud terapi dan motivasi kepada penyalahguna narkoba dengan tujuan menjauhkan mereka dari pemakai atau pengguna suskses berjalan tanpa kendala,†kata Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Lubuk Linggau, Sri Yuwono.
Kegiatan ini telah mulai sejak 23 Agustus 2016 dengan agenda komponen layanan rehabilitasi, yakni evaluasi fisik dan psikis selama dua minggu, program inti selama delapan minggu, dan persiapan pasca rehabilitasi selama dua minggu. Adapun proses rehabilit
 Muara Beliti, INFO_PAS – Kegiatan pembinaan rehabilitasi Modalitas Therapeutic Community (TC) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Lubuklinggau tahap II tahun 2016 memasuki tahap akhir usai berjalan selama tiga bulan. Saat dilakukan penutupan kegiatan, Senin (21/11) hadir pula perwakilan Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Sumatera Selatan, BNN Lubuklinggau, dan BNN Kabupaten Musi Rawas.
“Kegiatan ini sebagai wujud terapi dan motivasi kepada penyalahguna narkoba dengan tujuan menjauhkan mereka dari pemakai atau pengguna suskses berjalan tanpa kendala,†kata Kepala Lapas (Kalapas) Narkotika Lubuk Linggau, Sri Yuwono.
Kegiatan ini telah mulai sejak 23 Agustus 2016 dengan agenda komponen layanan rehabilitasi, yakni evaluasi fisik dan psikis selama dua minggu, program inti selama delapan minggu, dan persiapan pasca rehabilitasi selama dua minggu. Adapun proses rehabilitasi dilaksanakan berupa open house, morning meeting, seminar, wrap up, general meeting, weekend meeting, static grup, conflict resolution group, peer assesment grup evalution, family support group, kegiatan religi, vocational, pembuatan pot bunga, pengelasan besi, dan pengetahuan tentang perikanan.
Adapun sumber daya manusia atau kelompok kerjanya terdiri dari Kalapas sebagai pembina atau penanggung jawab, program manager, petugas kesehatan, psikolog, tenaga administrasi, dan konselor dari BNNP.
“Ada beberapa kendala dalam program ini, yaitu sarana dan prasarana, over kapasitas yang seharusnya 40 orang diisi oleh 60 orang residen, dan masih kurangnya tenaga ahli. Kami serahkan secara simbolis hasil keterampilan residen kepada BNNP beserta kabupaten dan kota sebagai hasil kegiatan rehabilitasi dimana setelah tes urin seluruh residen dinyatakan negatif narkoba,†tambah Kalapas.
BNNP Sumatera Selatan yang diwakili Kepala Seksi Rehabilitasi, Romi Ahmad, menjelaskan  program rehailitasi merupakan instuksi Presiden Joko Widodo sebagai pernyataan perang  terhadap narkoba. “Dengan selesainya rehabilitasi ini diharapkan WBP dapat menjauhkan diri dari narkoba,†harap Romi seraya memuju tidak ada lagi residen yang positif narkoba.
Salah satu residen Lapas Narkotika Lubuklinggau, Robert, mengucapakan terima kasih atas terselenggaranya rehabilitasi selama tiga bulan penuh. “Kegiatan ini sengat bermanfaat karena kami diatur sejak bangun tidur hingga kembali tidur. Banyak pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan dari program ini seperti bekerja sama dalam kelompok dan membangun diri untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi. Semoga dengan hasil tes yang zero narkoba membuat kami tidak lagi mengkonsumsi narkoba,†harapnya.
Kontibutor: Nasrullah