Riyan Jombang Ikut Belajar Mengaji di Lapas Cirebon

Cirebon – Sebanyak 671 napi narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cirebon, mengikuti pesantren kilat selama ramadan yang digelar di Masjid Al Hidayah. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan baca Al Quran. ”Hari biasa juga ada Pesantren Al Hidayah, tapi kita lebih intensifkan lagi pada bulan Ramadhan, untuk mereka yang ingin memperdalam ilmu agama dan baca Al Quran”jelas Kepala Lapas Kelas I Cirebon, Taufiqurahman. Taufiq mengatakan para napi sangat antusias mengikuti pesantren kilat yang dilakukan di masjid dalam lapas tersebut. kegiatan pesantren kilat merupakan salah satu implementasi pendidikan keperibadian di lembaga pemasyarakatan itu. Dengan adanya pendidikan kepribadian para narapidana diharapkan bisa kembali merenungi yang telah mereka lakukan. Dari data yang ada, sejumlah 297 napi yang masih mengikuti kelas baca aksara Arab atau iqra dari jilid 1,2 dan 3. Sedangkan yang sudah jilid 4,5 dan 6 ada 184 narapidana. Ada juga yang

Riyan Jombang Ikut Belajar Mengaji di Lapas Cirebon
Cirebon – Sebanyak 671 napi narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Cirebon, mengikuti pesantren kilat selama ramadan yang digelar di Masjid Al Hidayah. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan baca Al Quran. ”Hari biasa juga ada Pesantren Al Hidayah, tapi kita lebih intensifkan lagi pada bulan Ramadhan, untuk mereka yang ingin memperdalam ilmu agama dan baca Al Quran”jelas Kepala Lapas Kelas I Cirebon, Taufiqurahman. Taufiq mengatakan para napi sangat antusias mengikuti pesantren kilat yang dilakukan di masjid dalam lapas tersebut. kegiatan pesantren kilat merupakan salah satu implementasi pendidikan keperibadian di lembaga pemasyarakatan itu. Dengan adanya pendidikan kepribadian para narapidana diharapkan bisa kembali merenungi yang telah mereka lakukan. Dari data yang ada, sejumlah 297 napi yang masih mengikuti kelas baca aksara Arab atau iqra dari jilid 1,2 dan 3. Sedangkan yang sudah jilid 4,5 dan 6 ada 184 narapidana. Ada juga yang sudah bisa baca Al Quran, yaitu sebanyak 190 orang dan pihaknya terus melatih dengan semampunya. Pihaknya melakukan sistem bergilir untuk pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam pesantren kilat itu. Sistem gilir diberlakukan, diakui Taufiq, lantaran Lapas Cirebon kekurangan personil untuk pengamanan para napi. “Pengajar dari internal petugas lapas dan di luar petugas ada dari Kementrian Agama, pensiunan dan juga beberapa kalangan dari pesantren,” ujarnya. Diantara napi yang mengikuti program ini, terlihat Riyan pelaku kasus pembunuhan di Jombang yang sekarang ada di lapas itu.(crb/dea) Sumber : pojokjabar.com  

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0