Rutan Sesak Berkepanjangan
Samarinda - Jumlah penghuni penjara yang tidak sebanding dengan kapasitas penampung, bukan hal baru di Samarinda. Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIA Samarinda yang berkapasitas 214 jiwa, kini dihuni oleh seribu orang lebih. Sejumlah usaha, misalnya pemindahan, sudah dilakukan. Namun, tidak berdampak banyak, lantaran jumlah tahanan baru dari kepolisian terus berdatangan.
Seperti kemarin (16/2), jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Klas IIA Samarinda yang 1.034 orang sempat berkurang. Ketika pagi, 40 WBP berstatus narapidana dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Samarinda. Sorenya, jumlah penghuni rutan kembali bertambah. Mereka kedatangan 17 orang tahanan dari kepolisian.
“Jadi, hanya beberapa jam sempat agak lega. Eh, sekalinya tambah lagi tahanannya. Sekarang jumlahnya ada 1.011orang,†ujar Kepala Rutan Klas IIA Samarinda Nurwulanhadi Prakoso, kemarin.
Dalam rutan, WBP berstatus narapidana ada 250 orang. Sisanya, tahanan.
Samarinda - Jumlah penghuni penjara yang tidak sebanding dengan kapasitas penampung, bukan hal baru di Samarinda. Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIA Samarinda yang berkapasitas 214 jiwa, kini dihuni oleh seribu orang lebih. Sejumlah usaha, misalnya pemindahan, sudah dilakukan. Namun, tidak berdampak banyak, lantaran jumlah tahanan baru dari kepolisian terus berdatangan.
Seperti kemarin (16/2), jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Klas IIA Samarinda yang 1.034 orang sempat berkurang. Ketika pagi, 40 WBP berstatus narapidana dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Samarinda. Sorenya, jumlah penghuni rutan kembali bertambah. Mereka kedatangan 17 orang tahanan dari kepolisian.
“Jadi, hanya beberapa jam sempat agak lega. Eh, sekalinya tambah lagi tahanannya. Sekarang jumlahnya ada 1.011orang,†ujar Kepala Rutan Klas IIA Samarinda Nurwulanhadi Prakoso, kemarin.
Dalam rutan, WBP berstatus narapidana ada 250 orang. Sisanya, tahanan. Kondisi tersebut disebut Hadi rawan konflik. Masalah yang kerap terjadi di rutan yakni perkelahian antar penghuni. Kian kewalahan sipir penjaga jumlahnya tidak sebanding.
“Dengan kondisi hidup seperti ini, pasti mereka rentan stres. Karena itu, setiap dua bulan sekali kami rutin mengadakan hiburan. Acaranya dari pukul 10 pagi sampai 5 sore. Mereka kan juga perlu diberikan hiburan. Biar enggak mudah jenuh dan stres,†imbuh pria berkacamata itu.(*/nyc/*/ndy/k8)
Sumber : kaltim.prokal.co