Terus Konsisten, Lapas Namlea Masifkan Produksi Minyak Kayu Putih 86
Namlea, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea secara konsisten terus memproduksi salah satu produk lokal dan ciri khas Pulau Buru, yakni minyak kayu putih. Setelah paruh 2025 lalu mulai dijalankan, Lapas Namlea terus masifkan pembuatan Minyak Kayu Putih yang dikenal dengan merek “Minyak Kayu Putih 86”.
Sebagaimana yang terlihat di Kettel 86 pada Sabtu (29/11), Warga Binaan di bawah pengawasan staf subseksi pembinaan lakukan proses pengisian daun kayu putih. Sebanyak enam karung di dalam drum penguapan melalui beberapa proses sebelum akhirnya menjadi minyak kayu putih.
Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasabessy, menyampaikan konsistensi dalam memproduksi minyak kayu putih merupakan optimalisasi pembinaan kemandirian Warga Binaan dan pemberdayaan untuk menghasilkan produk UMKM sebagaimana diinstruksikan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam 13 Program Akselerasi. “Kami pastikan produksinya terus berjalan dan tidak terputus dikarenakan minyak kayu putih merupakan produk kebanggaan kami dan menjadi satu-satunya Lapas di Maluku yang memproduksinya. Produk ini akan terus kami perbanyak sebagai salah satu ikon dari Lapas Namlea,” tegasnya.
Terkait pemasaran, Marasabessy menambahkan Lapas Namlea masih terus berproses untuk memperkenalkannya kepada masyarakat. “Kami akan berupaya akan produk ini berkembang dan dikenal banyak orang. Minyak kayu putih yang kami produksi ini asli dan tanpa campuran apapun sehingga khasiat dan kegunaannya masih sangat baik,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Subseksi Pembinaan, Mustafa La Abidin, menjelaskan saat ini Lapas Namlea telah memproduksi 354 liter minyak kayu putih sejak Juni 2025 lalu. Setiap kali pembuatan perharinya bisa menghasilkan lima liter minyak.
“Untuk saat ini, kurang lebih sudah ada tiga ratusan liter yang kami hasilkan. Karena masaknya yang berlangsung selama delapan jam, jadi kami bisa hasilkan lima liter dalam sehari. Sepenuhnya yang melakukan proses ini adalah Warga Binaan yang sudah berpengalaman,” jelas Mustafa.
Produksi Minyak Kayu Putih 86 merupakan salah satu pembinaan dengan potensi menjanjikan yang dapat mendorong produktivitas Warga Binaan maupun produk UMKM di Lapas Namlea. Ke depan, produk ini juga direncanakan akan masuk dalam pameran hasil karya Warga Binaan yang akan diselenggarakan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan pada 19 s.d. 25 Desember 2025. (IR)
Kontributor: Lapas Namlea
What's Your Reaction?


